SuaraJabar.id - Direktur Rumah Politik Indonesia Fernando EMaS menanggapi soal pernyataan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang menyebut ancaman militer diprediksi masih berpotensi muncul di Indonesia.
Prabowo bahkan mengatakan, hal tersebut bisa membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah negara, dan keselamatan bangsa.
"Apa yang disampaikan oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bukanlah sesuatu yang baru," kata Fernando, dikutip dari Wartaekonomi--Jaringan Suara.com, Jumat (21/1/2022).
Fernando mengatakan, saat ini yang terpenting ialah apa yang menjadi program Prabowo sebagai Menteri Pertahanan untuk menghadapi ancaman tersebut.
Baca Juga:Ulasan Buku Damar Kambang, Batal Nikah karena Tradisi
Fernando lantas menyinggung sial penyelesaikan persoalan ancaman militer dari dalam negeri yang sedang terjadi seperti Papua.
Selain itu, Prabowo juga mesti melakukan pembelian Alutsista yang diprioritaskan pada kebutuhan yang mendesak saat ini.
"Misalnya, soal kebutuhan untuk menjaga Laut Cina Selatan yang beberapa kali mendapatkan gangguan," katanya.
Fernando mengatakan, Prabowo juga harus mengawal pengadaan alutsista agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk memperkaya diri mereka, yang mana jelas bisa merugikan negara.
"Pemberdayakan perusahaan dalam negeri untuk melakukan pengembangan dan modernisasi alutsista sehingga tidak bergantung pada negara lain," katanya.
Baca Juga:Wakil Ketua MUI Anwar Abbas Sebut Buzzer Bikin Negara Merugi, Minta Pemerintah Segara Atasi
Pengamat ini menyebut, sudah saatnya Prabowo Subianto mampu membuat terobosan dalam bidang pertahanan yang membuat negara ini mandiri dan tidak bergantung pada negara lain.