SuaraJabar.id - Seorang pria tertangkap kamera tengah melakukan gerakan seperti salat tepat di tengah Jalan Ahmad Yani, Kota Sukabumi pada Senin (24/1/2022) kemarin.
Aksi yang dilakukan pria tersebut di depan Alun-alun Kota Sukabumi itu sempat membuat arus lalu lintas di sekitar lokasi menjadi tersendat.
Kekinian diketahui jika pria yang salat di tengah jalan itu tercatat sebagai seorang santri di sebuah ponpes di wilayah Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi. Dia berada di ponpes tersebut agar depresi yang dideritanya sembuh.
Fungsional Pekerjaan Sosial (Peksos) Dinas Sosial Kota Sukabumi Suherman mengatakan, pria tersebut sudah dijemput Kepala Desa Kadununggal. Hal itu dilakukan setelah Dinsos melacak dari identitas pria tersebut.
Baca Juga:Prilly Latuconsina Teguk 5 Suplemen Tidur Hadapi Stres, Jangan Ditiru! Punya Efek Berbahaya
“Setelah kita bawa kemarin ke kantor dan melakukan penanganan kita periksa dia dan ternyata ada identitasnya yang merupakan warga Desa Kadununggal, Kecamatan Kalapanunggal, Kabupaten Sukabumi," ujarnya Selasa (25/1/2022).
Lebih lanjut Suherman menuturkan setelah adanya identitas pihaknya langsung menghubungi pihak Desa Kadununggal.
"Akhirnya pukul 16.00 WIB pria yang diduga ODGJ (orang dengan gangguan jiwa) tersebut dijemput dengan menggunakan mobil oleh jajaran aparat desa," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Sukabumi, Agus Wawan Gultom mengatakan, pihaknya hanya melakukan penertiban terkait ODGJ berkeliaran di Kota Sukabumi.
"Kita sebetulnya sudah kerjasama tentang penanganan ODGJ ini dan liding sektornya Dinas Kesehatan kemudian ada Dinas Sosial, Satpol PP terakhir Rumah sakit. Jadi untuk penanganannya kita yang melakukan penertiban diawal lalu koordinasi bersama pihak Dinsos, kalaupun ODGJ yang sakit baru kita bawa ke Rumah Sakit," tambahnya.
Baca Juga:Dirikan Pesantren Gratis, Rhoma Irama Banjir Pujian Netizen
Adapun kesulitan untuk penanganan ODGJ tidak beridentitas serta tak jelas saat diajak komunikasi.
"Kesulitan di lapangan itu kita tidak menemukan identitasnya, kadang kita tanya langsung kepada ODGJ nya langsung kita tanya A jawabnya B. Nah ini yang repot nya.Tapi kalau kita menemukan identitasnya kita tinggal panggil pihak keluarganya," jelasnya.