SuaraJabar.id - Sebuah pesawat tempur siluman atau stealth F-35C milik Amerika Serikat gagal mendarat di Kapal Induk USS Carl Vinson, Selasa (25/1/2022).
Akibatnya, pesawat yang diklaim sulit untuk dideteksi radar itu jatuh ke Laut China Selatan.
"Saya dapat memastikan bahwa pesawat itu menabrak dek penerbangan saat mendarat dan kemudian jatuh ke air," kata Letnan Nicholas Lingo, juru bicara Armada Ketujuh Amerika Serikat dikutip dari Times.com.id--jejaring Suara.com.
November 2021 lalu, sebuah pesawat temput F-35 dari kapal induk Inggris, HMS Ratu Elizabeth juga jatuh ke Laut Mediterania, dan pilotnya berhasil terlontar dan selamat kembali ke kapal.
Baca Juga:Israel Ngotot Ingin Jalin Hubungan Baik dengan Indonesia dan Arab Saudi, Apa Kabar Palestina?
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan bahwa pesawat itu kemudian ditemukan.
Saat ini, Angkatan Laut Amerika Serikat sedang berusaha keras menemukan kembali jet tempur F-35C yang jatuh ke Laut Cina Selatan itu.
Akibat peristiwa itu, tujuh personil Angkatan Laut di kapal induk USS Carl Vinson terluka, termasuk sang pilot yang berhasil melontarkan diri itu.
Insiden F-35C hari Senin itu terjadi ketika dua Grup Kapal Induk, yang dipimpin oleh USS Carl Vinson dan USS Abraham Lincoln, dengan lebih dari 14.000 pelaut dan marinir, sedang melakukan latihan di Laut Cina Selatan.
Militer mengatakan latihan militer itu untuk menunjukkan kemampuan Pasukan Gabungan Komando Indo-Pasifik Amerika Serikat untuk menunjukkan kekuatan maritim yang kuat.
Baca Juga:Israel Hendak Memperluas Kesepakatan Abraham Salah Satunya Dengan Indonesia