Kisah Agus Si Penarik Rakit Eretan di Waduk Saguling, Dibayar Seikhlasnya

"Ini maksimal bisa ngangkut 12 motor sama orangnya," tutur Agus.

Galih Prasetyo
Sabtu, 29 Januari 2022 | 09:14 WIB
Kisah Agus Si Penarik Rakit Eretan di Waduk Saguling, Dibayar Seikhlasnya
Rakit Eretan di Perairan Waduk Saguling di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat (Suara.com/Ferry Bangkit)

"Ini kan tarifnya seikhlasnya. Kadang ada yang ngasih Rp 2 ribu, 10 ribu. Kita sisihkan untuk kas, jaga-jaga kalau ada kerusakan," tukas Agus menyudahi percakapan.

Pemkab Bandung Barat Ikut Bersuara

Keberadaan rakit eretan sebagai penghubung warga untuk menyebrangi Waduk Saguling sudah sampai ke Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) KBB. Pemerintah menyebut akan mengupayakan agar bisa segera dibangun jembatan penyeberangan.

"Kami merekomendasikan agar di Desa Cangkorah dibangun jembatan karena memang sangat dibutuhkan warga," terang Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas PUTR, KBB, Aan Sopian.

Baca Juga:Bocah 11 Tahun Asal Parung Panjang Tewas Tersambar Petir Saat Berteduh di Sawah

Menurutnya, proses pengajuan pembuatan jembatan tersebut sudah dilakukan oleh pihak Kecamatan Batujajar ke Kementerian Pekerjaan Umum. Dinas PUTR lebih kepada memberikan rekomendasi sesuai prosedur kedinasan.

"Soal jembatan itu juga sudah dibahas dengan pihak desa dan dewan komisi III, semua mendukung agar segera terealisasi," kata dia.

Selama ini warga di 10 RW yang berada di Desa Cangkorah, Kecamatan Batujajar, KBB, meminta Pemda KBB untuk membangun jembatan permanen yang bisa dilalui mobil di wilayahnya.

Pasalnya akibat tidak ada jembatan warga di RW 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, dan 17 sulit ketika ke kantor desa.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

Baca Juga:Survei LPMM: Elektabilitas Airlangga Hartarto dan Golkar Tertinggi di Kalangan Milenial

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak