Kabar Gembira! Pedagang di Cimahi yang Masih Miliki Stok Minyak Goreng Harga Lama Bisa di Return

"Terkait stok yang sudah dibeli kami akan bantu return kepada distributor untuk supaya harga minyak goreng sesuai HET,"

Galih Prasetyo
Jum'at, 04 Februari 2022 | 14:06 WIB
Kabar Gembira! Pedagang di Cimahi yang Masih Miliki Stok Minyak Goreng Harga Lama Bisa di Return
Seorang Pegawai di Salah Satu Agen di Kota Cimahi Tengah Menuangkan Minyak Curah. Harga Minyak Goreng dan Minyak Curah di Cimahi Belum Sesuai HET (Suara.com/Ferry Bangkit Rizki)

SuaraJabar.id - Pedagang kelontongan dan agen di Kota Cimahi hingga kini belum sepenuhnya mendapat pasokan minyak goreng dan curah sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET). Alhasil, mereka masih menjual minyak stok lama dengan harga jauh di atas HET.

Permasalahan itu diketahui setelah Dinas Perdagangan Koperasi UMKM dan Perindustrian (Disdagkoperind) Kota Cimahi bersama pihak kepolisian melakukan sidak di sejumlah agen dan pasar tradisional pada Jumat (4/2/2022).

"Ada memang yang sudah sesuai HET di pasar, tapi ada juga yang masih mahal. Seperti minyak curah masih dijual Rp 18.250," ungkap Kepala Bidang Perdagangan pada Disdagkoperind Kota Cimahi, Sri Wahyuni disela-sela sidak di salah satu agen minuak curah di Kota Cimahi.

Seperti diketahui, pemerintah pusat sudah menetapkan HET minyak curah dengan harga Rp 11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Pihaknya meminta pedagang minyak goreng dan minyak curah untuk segera menjual dengan harga yang sudah ditetapkan.

Terkait stok lama yang sudah terlanjur dibeli, Pemkot Cimahi berjanji akan membantu pedagang agar bisa ditukar dengan stok harga baru yang ada di distributor.

"Terkait stok yang sudah dibeli kami akan bantu return kepada distributor untuk supya harga minyak goreng sesuai HET," sebutnya.

Julius (50), salah seorang agen di Kota Cimahi, dirinya hingga saat ini masih menjual minyak curah jauh di atas HET. Pasalnya, ia belum mendapat pasokan minyak dengan harga yang sudah ditetapkan Kementerian Perdagangan.

"Saya masih ada sisa stok sekitar 3-4 ton lagi. Dijualnya masih mahal, karena dulu pas belanja harganya masih mahal," ujarnya.

Julius mengaku sejak adanya harga minyak goreng murah, nyaris setiap hari masyarakat menanyakan harga terbaru.

"Tiap hari banyak yang nanyain nya harga murah, sampai saya pusing. Tapi kan saya kalau jual sesuai harga terbaru malah rugi," tandasnya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini