Konflik Internal Bikin Psikologis Mahasiswa SBM ITB Terguncang

"Saya bilang ke anak saya untuk sabar dan yakin masalah akan berlalu, karena saya juga alumni ITB," ujarnya.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 10 Maret 2022 | 18:33 WIB
Konflik Internal Bikin Psikologis Mahasiswa SBM ITB Terguncang
Gedung SBM ITB. [Antara]

SuaraJabar.id - Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) menghentikan seluruh kegiatan perkuliahan pada Selasa (8/3/2022). Mereka bahkan menyatakan tidak akan menerima mahasiswa baru untuk sementara waktu.

Kondisi tersebut terjadi lantaran konflik yang terjadi antara SBM ITB dengan Rektorat ITB.

Salah satu Civitas Akademika SBM ITB yang juga terseret dalam konflik ini adalah mahasiswa. Mereka diminta untuk belajar mandiri selama kegiatan perkuliahan ditiadakan.

Lalu bagaimana kondisi mahasiswa SBM ITB saat ini? Forum Orang Tua SBM ITB menyatakan psikologis mahasiswa SBM ITB terguncang akibat konflik yang terjadi antara SBM ITB dengan Rektorat ITB.

Baca Juga:Pemkot Bandung Bolehkan Bobotoh Menonton di Stadion, Ini Syaratnya

"Jangankan dosen, para mahasiswanya juga sama terguncang, seperti anak saya (terguncang)," kata Perwakilan Forum Orang Tua SBM ITB Ir Ali Nurdin di Kota Bandung, Kamis (10/3/2022) dikutip dari Antara.

Namun, kata Ali, sebagai alumni ITB dirinya senantiasa menguatkan anaknya untuk tetap optimistis dengan kondisi yang terjadi di perguruan tinggi tempat ia mengenyam ilmu.

"Saya bilang ke anak saya untuk sabar dan yakin masalah akan berlalu, karena saya juga alumni ITB. Karena ITB itu institusi besar sehingga saya yakin tidak mungkin akan menelantarkan mahasiswanya," kata dia.

Forum Orang Tua SBM ITB juga gelisah dengan situasi yang terjadi di SBM ITB saat ini.

Kebijakan Rektor ITB yang mencabut otonomi pengelolaan Pendidikan di SBM ITB tanpa melibatkan pihak SBM ITB dan MWA ITB, telah mengakibatkan gangguan terhadap layanan Pendidikan di SBM ITB, yang merugikan anak-anak mereka karena proses kegiatan perkuliahan menjadi terhenti.

Baca Juga:Soal Ciri-ciri Penceramah Radikal, PA 212 Slamet Maarif Bilang Begini

"Kami sangat mengkhawatirkan masa depan pendidikan anak kami yang tidak mendapatkan kualitas pendidikan seperti janji-janji dan program yang diberikan saat pendaftaran," kata dia

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak