Tekan Harga, Pemkab Cianjur Bakal Gelar Operasi Pasar Murah Gas Elpiji

Untuk lokasi operasi pasar murah akan disebar di sejumlah titik seperti pasar dan pusat kecamatan dengan sasaran pengguna gas elpiji non subsidi.

Ari Syahril Ramadhan
Sabtu, 12 Maret 2022 | 06:00 WIB
Tekan Harga, Pemkab Cianjur Bakal Gelar Operasi Pasar Murah Gas Elpiji
ILUSTRASI Stok elpiiji subsidi. (Foto Antara)

SuaraJabar.id - Pemerintah Kota Cianjur, Jawa Barat, melalui Dinas Koperasi UMKM Perdagangan dan Perindustrian (Diskoperdag) Cianjur, bersama pihak terkait bakal segera menggelar operasi pasar murah gas non subsidi guna menekan tingginya harga gas elpiji.

Kepala Bidang Perdagangan Diskoperdag Cianjur, Agus Mulyana mengatakan kenaikan harga gas elpiji sudah terjadi sejak satu pekan ke belakang sehingga banyak dikeluhkan warga terutama pengguna gas non subsidi 5 kilogram dan 12 kilogram terutama pengusaha rumah makan.

"Kami akan bersurat ke Hiswana Migas Cianjur, agar segera menggelar operasi pasar murah gas elpiji 5 kilogram dan 12 kilogram, agar tidak terjadi peralihan besar-besar ke gas 3 kilogram bersubsidi. Saat ini harga gas 5 kilogram dijual Rp95 ribu per tabung dan 12 kilogram di angka Rp 195 ribu per tabung," katanya, Jumat (11/3/2022) dikutip dari Antara.

Untuk lokasi operasi pasar murah akan disebar di sejumlah titik seperti pasar dan pusat kecamatan dengan sasaran pengguna gas elpiji non subsidi dengan harapan harga jual merata dan tidak memberatkan warga yang sudah beralih ke gas non subsidi.

Baca Juga:Sedihnya Emak-emak di Jember Ini, Sudah Antre Lama Tapi Tak Kebagian Minyak Goreng

"Kenaikannya kebijakan pemerintah pusat, sehingga kami belum bisa memprediksi kapan harga gas akan turun, namun kami upayakan menggelar pasar murah," katanya.

Sementara harga gas elpiji 5 kilogram dan 12 kilogram di Cianjur, mengalami kenaikan yang cukup tinggi, sehingga warga terpaksa kembali memakai gas bersubsidi 3 kilogram untuk kebutuhan sehari-hari termasuk berbagai bidang usaha meski dilarang pemerintah.

Sebagian besar warga terutama pengusaha menilai kenaikan harga gas non subsidi, membuat mereka kesulitan menutupi biaya operasional sehari-hari, sehingga terpaksa kembali menggunakan gas 3 kilogram sambil menunggu harga stabil atau kembali normal.

"Kalau kami per hari menggunakan gas 5 dan 12 kilogram sehari bisa empat sampai lima tabung. Namun sejak harganya naik dan tidak menentu, membuat kami kembali menggunakan gas 3 kilogram agar tidak merugi, harapan kami kenaikan tidak sampai melambung," kata pemilik warung makan di Jalan Raya Cipanas, Rinaldi.

Baca Juga:10 Outfit Murah Lesti Kejora, Harganya Ramah Nggak Bikin Nangis

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini