Kemudian Tanah Embah Dalam Jagat Sakti yang selalu dipakai sawen atau tolak bala serta upacara-upacara tertentu. Di mana tanahnya selalu dihadirkan bersama sesajen kemudian dikubur. Khasiatnya rumah menjadi asri serta mampu menangkal santet, baruang, dan teluh.
Ada pula Situs Batu Papangkuanya yang digunakan untuk menguji kekuatan seseorang mengangkat batu sebagai panayogean atau alat ukur. Jika batu itu diangkat oleh seseorang dengan mudah maka hidupnya barokah banyak rejekinya. Namun sebaliknya bila batu itu berat diangkatnya maka segala kehidupannya akan sulit.
"Berdasarkan penjelasan dari juru kunci soal tanah dan air keramat itu, serta pertimbangan kami dari Disparbud maka tanah dan air keramat memenuhi syarat untuk dipakai dalam upacara Ibu Kota Negara," tandas Hernandi.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Baca Juga:Terkait Pembangunan IKN, Suharso Monoarfa: Jangan Sampai Masyarakat Setempat Terpinggirkan