SuaraJabar.id - Pelaku seni dan budaya di Kabupaten Bandung Barat geram lantaran ruang ekspresi mereka di Bale Pinton, di kawasan Situ Ciburuy digusur demi proyek revitalisasi.
Merespon hal tersebut, Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menjanjikan bakal membangun kembali Bale Pinton yang tergusur oleh proyek revitalisasi Situ Ciburuy.
"Insyaallah akan kita bangun kembali. Karena pemerintah butuh budayawan, ajengan, teknokrat dan lainnya untuk mengayomi masyarakat," kata Wagub Uu, Senin (16/5/2022).
Meski begitu, Uu bakal lebih dulu mengecek terkait status lahan dan perizinan Bale Pinton. Hal itu guna memastikan setiap pembangunan tetap mentaati aturan yang ada.
Baca Juga:Jangan Sampai Terjebak Macet, Perhatikan Ini jika Mau Healing ke Lembang Long Weekend Ini
"Tapi semuanya harus mengikuti aturan yang ada. Itu status tanahnya dan lain-lainnya harus dipatuhi," tambah Uu.
Menurutnya, Pemprov Jabar mendukung penuh semua kegiatan masyarakat yang bersifat positif. Termasuk kegiatan-kegiatan budaya dan kesenian. Oleh karena itu, ruang bagi seniman dan budayawan harus tetap dijaga.
"Memang (kegiatan) budaya penting untuk menjaga moral dan akhlak. Supaya budaya kita tak tergerus dengan budaya lain. Insya Allah pemerintah akan memperhatikan kegiatan budaya," pungkasnya.
Diketahui, penggusuran Bale Pinton dikutuk keras pelaku seni budaya. Pasalnya, tempat itu satu-satunya ruang berkreasi bagi para seniman dan budayawan KBB.
"Kami minta pucuk pimpinan Jawa Barat, bapak Ridwan Kamil segera membangun kembali Bale Pinton yang telah rata dengan tanah," kata salah seorang pelaku seni di Situ Ciburuy, KBB, Barien, Sabtu (14/5/2022).
Baca Juga:Ulasan Buku Hidup Bukan Hanya Urusan Perut, Kolom-kolom Pencerah Prie GS
Pelaku Seni Budaya Bandung Barat menilai tindakan penggusuran Bale Pinton merupakan bentuk kebijakan Ridwan Kamil yang tidak pro terhadap pengembangan kebudayaan di masyarakat.
"Kita pelaku seni budaya padahal sudah ikut berperan untuk mendatangkan wisatawan dengan cara membuat pagelaran. Tapi sekarang balasan dari Rindwan Kamil seperti ini, kita sedih," tambahnya.
Menurutnya, akibat dibongkarnya bale Pinton tersebut tempat atau ruang publik untuk berkesenian kini sudah tidak ada lagi. Hal itu sangat disayangkan karena Pemprov Jabar selaku pemgembang Situ Ciburuy dianggap tidak memiliki rasa kepedulian untuk memelihara dan mengembangkan seni budaya Sunda.
Meskipun tanah dan bangunan itu, yang memiliki hak membangun adalah Pemprov Jawa Barat, tapi yang bakal menghidupkan tempat itu adalah warga dan seniman budayawan setempat. Bukan seniman jauh dari kabupaten/kota lain di Jawa Barat.
"Mereka itu (Pemprov Jabar), membangunnya gak ada pembicaraan dengan seniman dan budayawan lokal, membongkarnya juga gak ada pemberitahuan. Membangun dan membongkar seenaknya sendiri tanpa ada kajian," keluhnya.