Dimas Sagita Suara.com Sebut Fenomena Budaya Digital Tidak Bisa Dilawan, Tapi Harus Dihadapi

Salah satu pesetra pada acara tersebut yakni Dosen Universitas Kartamulia, Lianini memberikan pertanyaan soal fenomena digital di zaman saat ini.

Andi Ahmad S
Selasa, 24 Mei 2022 | 12:29 WIB
Dimas Sagita Suara.com Sebut Fenomena Budaya Digital Tidak Bisa Dilawan, Tapi Harus Dihadapi
Tangkapan Layar di acara Talkshow dan Workshop Hybird (Onsite & Online) dengan mengusung tema 'Purwakarta #Makin Cakap Digital' [YouTube]

SuaraJabar.id - Perkembangan teknologi kian pesat seiring perkembangan zaman. Saat ini teknologi terus berkembang dalam berbagai aspek seperti pendidikan, ekonomi, serta sosial dan budaya.

Fenomena digital tidak bisa dipungkiri karena sudah menyatu dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu pembahasan di acara Talkshow dan Workshop Hybird (Onsite & Online) dengan mengusung tema 'Purwakarta #Makin Cakap Digital', Selasa (24/5/2022).

Salah satu pesetra pada acara tersebut yakni Dosen Universitas Kartamulia, Lianini memberikan pertanyaan soal fenomena digital di zaman saat ini.

"Saya ingin bertanya soal fenomena digital, apakah bisa mengubah pola pikir budaya manusia saat ini, serta dampak negatif dan positifnya?," tanyanya.

Baca Juga:SDM di Bidang Informasi dan Komunikasi Masih Didominasi Lelaki

Pertanyaan pada Talkshow dan Workshop tersebut langsung ditanggapi Head Of Social media and Monetization Suara.com, Dimas Sagita.

Menurutnya, fenomena digital di masa kini tentunya tidak bisa dilawan oleh masyarakat, melainkan harus dihadapi langsung dengan cara beradaptasi.

Dimas juga menjelaskan, bahwa digitalisasi bukan lagi sebuah pilihan ataupun keharusan melainkan sebuah kenyataan yang harus diterima.

Dari kenyataan tersebut yang memebedakan hanya tingkat kepentingan digital user dan kepentingannya. Apakah ia menjadikan hal tersebut sebagai pilihan atau justru sebagai sebuah kebutuhan.

"Budaya digital pasti akan merubah peradaban manusia, dari zaman saya kuliah, kita juga banyak pekerjaan yang ada, tapi sekarang sudah enggak ada, seperti penjaga wartel.

Baca Juga:Pengaruh Kemajuan Teknologi terhadap Perkembangan Video Game

"Tapi, ini bisa berdampak positif dan negatif juga jika salah dalam mengimplementasikannya. Seperti mempengaruhi budaya prilaku manusia itu sudah pasti. Tapi tergantung bagaimana kita menjaganya agar tidak keluar batas," jelasnya.

News

Terkini

"Pelaku pertama kali mengenal korban karena korban pesan Grab, kemudian pelaku sebagai driver Grab merasa cocok dan berlangganan, kemudian mereka tinggal bersama," ujarnya.

News | 21:59 WIB

"Untuk si korban sendiri pernah berkeluarga tapi sudah berpisah, tapi si pelaku pengakuannya sudah memiliki keluarga dan memiliki anak tapi masih kami dalami," ujar Kapolres.

News | 16:16 WIB

Kenapa saya berkomentar karena penggunaan jas berwarna kuning karena saya anggap tidak pantas digunakaan saat melakukan pertemuan dengan murid," kata Sabil.

News | 18:17 WIB

"Gini saya ulangi lagi ya, takdir ke mana saya tidak tahu, yang pasti pasti lebih baik dirawat," kata Ridwan Kamil.

News | 14:56 WIB

Beredar cuit lawan Ridwan Kamil juga gunakan kata Maneh yang membuat netizen heboh.

News | 11:04 WIB

Cara Ridwan Kamil memberikan pinned pada komentar di Instagram disorot publik.

News | 10:48 WIB

"Ini dikarenakan komentar saya di IG Gubernur Ridwan Kamil," kata Muhammad Sabil Fadhilah

News | 10:18 WIB

"Alhamdulillah membaik, masih belum stabil penuh, tapi sudah bisa makan," ujar putra Umuh Muchtar itu.

News | 19:30 WIB

"Warga mengatakan asap pekat itu makin tidak enak dihirup dan cepat sesaknya. Apalagi ketika mereka melakukan aktivitas di sawah, di kebun," kata Manajer Advokasi Walhi Jabar.

News | 16:25 WIB

P3DN digelar guna memberikan apresiasi kepada para pihak yang telah berkontribusi terhadap pengoptimalan penggunaan Produk Dalam Negeri.

News | 16:07 WIB

Sejumlah hasil lembaga survei mencatatkan bahwa elektabilitas Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk berlaga di Pilpres 2024 cukup diperhitungkan.

News | 16:56 WIB

Keran kamar mandi dari Ateson home memiliki bentuk yang minimalis dan futuristik.

Lifestyle | 11:15 WIB

"Di Ranca Upas itu ada area habitat lutung Owa Jawa selain habitat mamalia. Kami pernah menemukan ada habitat kancil jiga," ujar Meiki.

News | 19:29 WIB

"Panitia dan pihak-pihak yang mendukung terselenggaranya acara ini harus bertanggung jawab atas kejadian ini," tegas Dadang Supriatna.

News | 14:02 WIB

"Apa dasar hukumnya, karena hutan berstatus hutan lindung dan peruntukan hutan tidak dapat dipakai untuk kegiatan nonkehutanan," kata Dedi Gejuy.

News | 13:01 WIB
Tampilkan lebih banyak