"Puncaknya, hujan deras kemarin yang mengakibatkan longsor di depan sekolah kami. Akibatnya akses jalan menuju sekolahpun terputus," pungkas Nining.
Ketua RT 10 Firman Syahrudin mengatakan banjir yang menerjang permukiman warga di kompleks tersebut terjadi setiap hujan mengguyur baik intensitasnya kecil maupun besar.
"Saat awal akan membangun itu (tiang pancang), warga enggak setuju karena nanti menyebabkan banjir. Sekarang terbukti, terjadi banjir di wilayah kami," ujar Firman.
Saat awal pembangunan tiang pancang tersebut, pihak dari KCIC selaku pelaksana proyek menjanjikan akan ada perbaikan saluran drainase yang terdampak pembangunan.
Baca Juga:Kedepankan Restorative Justice, Polisi Bebaskan Pencuri Besi Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Namun janji itu seolah menguap lantaran saat ini pembangunan tiang pancang sudah selesai.
"Sekarang proyek sudah beres dan pelaksana pembangunan sudah enggak ada. Perwakilan warga sempat ketemu dengan pihak KCIC, katanya sudah enggak ada dana CSR. Kami bingung sekarang, karena kan awalnya mereka yang menjanjikan tapi ini enggak diperbaiki lagi," beber Firman.
Firman mengatakan warganya menuntut agar segera ada tindaklanjut untuk permasalahan banjir yang kini kerap menerjang. Padahal sebelumnya wilayah mereka sama sekali tak pernah disergap banjir.
Sementara itu perwakilan pihak PT KCIC belum memberikan jawaban saat dikonfirmasi terkait permasalahan yang dialami warga Kompleks Taman Bunga Cilame.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki
Baca Juga:Alasan Polisi Bebaskan Pencuri Besi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung di Bekasi