Tiga Orang Pria Ngaku Wartawan dari Bandung Peras Sekolah di Sukabumi, Ujungnya Ditangkap Polisi

Kepala SMKN 1 Kota Sukabumi Juanda mengatakan satu bulan lalu sekolahnya menerima dua lembar surat dari salah satu media.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 23 Juni 2022 | 05:00 WIB
Tiga Orang Pria Ngaku Wartawan dari Bandung Peras Sekolah di Sukabumi, Ujungnya Ditangkap Polisi
ILUSTRASI - Tangkapan layar rekaman kamera pengawas CCTV yang berisi oknum wartawan ngamuk di kantor Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, beberapa waktu lalu. [HR Online]

Juanda tak terima dan membalas membentak mereka sambil mengeluarkan data soal penggunaan dana BOS.

Singkatnya, ketiga oknum wartawan yang mengaku dari Bandung ini meminta pihak sekolah memberitakan profil SMKN 1 Kota Sukabumi. Namun, mereka meminta sejumlah uang untuk tarif tiga media atas pemberitaan tersebut.

"Saya jawab silakan, selama berita itu maslahat dan bermanfaat bagi mereka," kata Juanda.

Ketiga oknum wartawan ini pun langsung mengeluarkan tarif bertahap, mulai Rp 17,5 juta, Rp 15 juta, Rp 12 juta, Rp 10 juta, hingga Rp 5 juta. Sebab anggaran publikasi SMKN 1 Kota ada di komite sekolah, Juanda mempersilakan mereka mendatangi komite sekolah.

Baca Juga:Polisi Tembak Pembunuh Dua Perempuan di Sukabumi yang Buang Korbannya ke Laut

"Kami tidak punya uang dan anggaran publikasi ada di komite," ucapnya.

Selanjutnya, ketiga oknum wartawan ini mendatangi komite sekolah untuk meminta uang tersebut dan diduga ada unsur pemaksaan. Akhirnya, komite sekolah SMKN 1 Kota Sukabumi memberi mereka uang sejumlah Rp 5 juta. Saat negosiasi ini terjadi, Juanda bergegas melapor dugaan pemerasan ini ke Polres Sukabumi Kota.

"Pihak Polres datang dan menangkapnya di jalan. Saya tahu juga tentang teman-teman media, aturannya seperti apa. Maka saya anggap itu ada indikasi pemerasan. Bahkan mereka menjadwalkan seluruh SMK di Sukabumi. Saya khawatir mereka ke sekolah lain juga mengatasnamakan wartawan," kata Juanda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini