SuaraJabar.id - Persib Bandung memiliki pekerjaan rumah (PR) besar menjelang duel melawan PSS Sleman pada lanjutan Liga 1 Indonesia 2022/2023 di Stadion Maguwoharjo, Sleman pada Jumat (19/2022) malam.
Ada beberapa catatan yang harus dibenahi. Di antaranya cara bertahan agar tidak kebobolan lagi pada laga nanti malam. Sebab, dalam empat laga sebelumnya, Persib Bandung selalu kebobolan di setiap laga.
Dalam empat laga awal Liga 1 musim ini, Persib Bandung sudah kebobolan 10 gol. Jumlah kemasukan itu tentunya cukup mengecewakan, mengingat musim lalu gawang Maung Bandung menjadi salah satu tim yang paling sulit ditembus.
Yadi Mulyadi, mantan bek Persib Bandung memiliki analisis tersendiri mengenai rapuhnya pertahanan Persib Bandung. Menurutnya, banyaknya gawang yang bersarang ke gawang Persib Bandung bukan hanya kesalahan pemain belakang semata.
"Kalau pemain bertahan disalahin salah, karena sepak bola itu kolektif," ujar Yadi Mulyadi kepada Suara.com pada Jumat (19/8/2022).
Menurut dia, jika semua pemain kolektif dalam membantu pertahanan, mungkin saja Persib Bandung tidak akan kebobolan sebanyak ini. Kondisi ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pelatih sementara Persib Bandung, Budiman.
"Ini PR besar buat Budiman supaya tidak kebobolan lagi karena udah banyak sekali kebobolan," kata Yadi.
Menurut Yadi, komposisi ideal untuk mengawal lini pertahanan Persib Bandung sudah tepat diisi Henhen Herdiana, Nick Kuipers, Rachmat Irianto dan Daisuke Sato. Namun, komposisi pertahanan itu tentunya harus disokong di lini tengah.
Hanya saja, pada laga melawan PSS Sleman nanti malam Maung Bandung dipastikan tidak akan diperkuat Henhen Herdiana yang masih menjalani pemulihan.
Baca Juga:Persib Bandung Datang dengan Kekuatan Penuh, Tak Gentar Lawan PSS
"Menurut saya kalau dia sembuh, Henhen sudah pasti di bek kanan. Tenganya Nick sama Rachmat dan kiri Sato," ujar Yadi.
Dalam laga malam nanti, legenda yang pernah membawa Persib Bandung juara Liga Indonesia 1994/1995 itu meyakini Budiman sudah menyiapkan pemain yang tepat untuk mengisi pos yang ditinggalkan Henhen.
Pada tiga pertandingan terakhir setelah Henhen cedera, di pos kanan sempat dicoba diisi Bayu Fikri, Kakang Rudianto hingga Rahmat Irianto saat pertandingan terakhir melawan PSIS Semarang. Rahmat yang pada babak pertama bermain di tengah digeser ke kanan menggantikan Kakang.
"Budiman bagus strateginya. Ketika bek kanan lemah langsung ditarik. Dado (Dedi Kusnandar) masuk, Rahmat digeser ke kanan. Mudah-mudahan lawan Sleman dapat poin 3," ucap Yadi.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki