SuaraJabar.id - Seorang ibu curhat pilu usai memergoki sang adik ipar melontarkan candaan tak senonoh ke anaknya yang masih 2 tahun tengah mencuri atensi warganet.
Curhatan tersebut viral dan diunggah oleh akun @admin_igtainment di jejaring media sosial Instagram.
"Min aku mau bahas masalah pelecehan," tulis si ibu dipetik SuaraJabar.id, Sabtu (20/08/2022).
Ibu itu mengaku memiliki anak perempuan yang masih berusia 2 tahun.
Baca Juga:Ngakak! Viral Mahasiswi Tak Bisa Mematikan Filter Bulu Mata 'Badai' Pada saat Ospek Online
Adik suaminya alias adik ipar tengah yang sering dipanggil om oleh si anak kebetulan datang berkunjung ke rumahnya.
Saat itu, si adik ipar mengajak anaknya untuk jajan ke warung untuk membeli permen.
Ibu itu tidak sengaja mendengar candaan yang diyakininya mengarah ke hal tak senono, ketika keduanya telah sampai di rumah.
"Pas udah di rumah omnya tanya, 'Permennya enak nggak? Om juga punya loh permen. Gede lagi'," ungkap ibu itu.
Ibu tersebut menduga candaan itu mengarah ke alat kelamin si adik ipar, bukan ke permen lolipop yang dibeli mereka.
Baca Juga:Sekdis Dindik Cilegon Soal Bullying Siswa SMPN 6 Merak: Orangtua Pelaku dan Korban Sudah Dipanggil
Dia yang mendengar candaan itu tengah berada di kamar langsung cukup kaget.
Ibu itu mengerti bahwa kalimat tersebut memang sebuah bercanda, akan tetapi menurutnya hal tersebut tidaklah pantas. Terlebih lagi, anak perempuannya masih tergolong balita.
"Aku mau tanya apakah itu termasuk pelecehan? Jadi wanti-wanita aku kalau omnya lagi ke rumah," tanya ibu tersebut.
Warganet yang membaca curhatan tersebut mengaku ikut geram dan memberikan saran terbaik sebagai perlindungan bagi si anak ibu tersebut.
"Mbak, jangan percaya lagi sama iparnya. Jaga jarak!" tulis @haya***.
"Itu termasuk pelecehan seksual dan hati-hati jika ada tanda-tanda pedo. Harus lebih awas kalau si om berkunjung ke rumah. Ajarin anaknya bagian-bagian tubuh mana yang harus ditutup dan tidak boleh dipegang orang lain," ungkap @aya***.
"Pelecehan! Mending langsung tegur, bilang aja jangan ngomong aneh-aneh sama anak-anak. Jangan kasih anaknya berdua sama si om lagi. Khawatirnya itu bukan sekedar bercanda tapi jadi modus pendekatan dia ke anak," tutur @indo***.
"Ya ampun merinding bacanya, mendingan suruh suami mbaknya ngomong deh ke adiknya. Jangan pernah dateng ke rumah. Serem amat," imbuh @aule***.
Saat artikel ini disusun, unggahan telah mendapatkan lebih ratusan tanda suka dan komentar.
Kasusnya Kian Marak, Kenali 5 Jenis Pelecehan Seksual Ini!
Belakangan pelecehan seksual semakin marak, kamu perlu tahu bahwa pelecehan seksual terbagi menjadi beberapa jenis. Berikut ini, hellosehat, halodoc, dan sehatq melansir 5 di antara jenis-jenis pelecehan seksual yang wajib kamu ketahui.
1. Pelanggaran Seksual
Jenis yang pertama ini tergolong berat dan memicu trauma parah bagi para korbannya. Selain itu, pelanggaran seksual dapat mengakibatkan gangguan kesehatan mental lainnya. Buruknya lagi, bisa berujung menyakiti bahkan membunuh dirinya sendiri.
Beberapa contoh pelecehan dengan jenis ini adalah menyentuh, meraba, merasakan, hingga menyetubuhi korban secara paksa. Tak lupa penyerangan seksual juga tergolong ke dalam pelanggaran tersebut.
2. Pelecehan Gender
Pelecehan gender dapat berupa pernyataan atau perilaku yang menghina serta merendahkan seseorang, baik pada pria maupun wanita, seperti menyampaikan kalimat hina melalui gambar atau tulisan.
Perilaku merendahkan ini juga bisa berupa lelucon cabul, humor mengenai seks, membahas alat kelamin, dan sejenisnya. Hal seperti berdampak pada psikis seseorang yang tentu dapat memburuk.
3. Perbuatan Menggoda
Mungkin banyak dari kamu yang mengira bahwa menggoda adalah hal biasa. Padahal, perbuatan seperti ini tergolong ke dalam jenis pelecehan. Biasanya mencakup seks yang menyinggung dan tidak diinginkan.
Beberapa contoh pelecehan jenis ini antara lain, terus menerus melakukan ajakan seksual (termasuk berhubungan intim) serta memaksa seseorang untuk pergi, berkencan, minum, atau makan bersama.
Tak hanya itu, menunjukkan alat kelamin, mengirim pesan spam meski sudah ditolak atau melakukan panggilan pada orang yang sedang lewat (catcalling) juga tergolong pelecehan berjenis perbuatan menggoda.
4. Pemaksaan Seksual
Selanjutnya ada pemaksaan aktivitas seksual atau perbuatan terkait seks lainnya. Para korban seringkali diancam akan mendapatkan hukuman jika tidak menuruti kemauan sang pelaku dalam memuaskan nafsunya.
Pelecehan jenis ini cenderung dilakukan oleh seseorang yang memiliki kekuasaan. Mereka akan memberi ancaman berupa evaluasi negatif, pencabutan promosi kerja, pemecatan, atau disebarkan aibnya. Tidak sedikit pula yang mengancam akan menyakiti bahkan menghabisi nyawa saat korban menolak melakukan aktivitas seksual tersebut.
5. Penyuapan Seksual
Terakhir, ada aktivitas terkait seks yang dilakukan dengan imbalan beragam janji. Mereka menganggapnya simbosis mutualisme. Jenis ini dinamakan penyuapan seksual dan biasanya terjadi secara halus atau terang-terangan.
Contoh pelecehan berjenis penyuapan seksual adalah berhubungan intim untuk mendapatkan sesuatu. Misal, harta, barang berharga, atau jabatan. Tidak jarang juga terjadi pada seseorang yang diberi janji akan dinikahi oleh pasangannya. Padahal pada eksekusinya, pelaku kerap melanggar janjinya.
Itulah kelima jenis pelecehan yang wajib diketahui. Apakah kamu pernah mengalami salah satunya? Jika iya, segera laporkan kasusmu kepada Komnas Perempuan, LBH (Lembaha Bantuan Hukum), atau kamu juga bisa bercerita terlebih dahulu kepada orang-orang yang kamu percayai sebagai ruang aman. Kamu tidak sendirian!