Lima Peristiwa Kelam di September Hitam, Mulai dari Pembantaian Setengah Juta Orang hingga Brutalitas Aparat

Sebanyak 450 ribu hingga setengah juta orang yang diduga merupakan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan pengikut PKI dibantai usai peristiwa berdarah G30S.

Ari Syahril Ramadhan
Kamis, 01 September 2022 | 17:35 WIB
Lima Peristiwa Kelam di September Hitam, Mulai dari Pembantaian Setengah Juta Orang hingga Brutalitas Aparat
DOKUMENTASI - Mahasiswa mengikuti aksi refleksi 17 tahun kematian Munir di depan Kampus UNS, Solo, Jawa Tengah, Selasa (7/9/2021). [ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha]

Puluhan nyawa melayang dalam peristiwa berdarah di Tanjung Priok itu. Data Solidaritas untuk Peristiwa Tanjung Priok menyebut 400 nyawa hilang pada tragedi itu.

Jendral Benny Moerdani. [Dok Buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan]
Jendral Benny Moerdani. [Dok Buku Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan]

Salah satu orang yang dianggap paling bertanggung jawab dalam peristiwa Tanjung Priok ialah Jenderal Leonardus Benyamin Moerdani atau dikenal dengan nama Benny Moerdani.

Saat peristiwa Tanjung Priok pecah, Benny Moerdani adalah Panglima ABRI. Sejak itu, sentimen anti-Islam terhadap Benny Moerdani menguat mengingat Benny seorang beragama Katolik.

Dalam buku "Mereka Bilang Disini Tidak Ada Tuhan Suara Korban Tragedi Priok" terbitan Kontras dan Gagas Media, kejadian ini bermula dari penerapan asas tunggal Pancasila di Indonesia dan makin terpinggirkannya umat Islam akibat kebijakan pemerintah.

Baca Juga:Adik DN Aidit Bocorkan Orang yang Merekayasa Sejarah PKI kepada Ananta Rispo: Depannya S, Belakangnya O, Sambo?

Sejumlah umat Islam menolak penerapan asas tunggal Pancasila. Situasi politik mulai panas. Musala As Sa'adah di Koja, didatangi Babinsa.

Babinsa masuk ke dalam Musala As Sa'adah tanpa melepas sepatu lars mencopoti pamflet bernada kritik terhadap pemerintah. Terjadi keributan antara Babinsa dan warga yang berujung pada pembakaran motor Babinsa.

Empat orang warga ditangkap atas tuduhan pembakaran motor aparat TNI. Penangkapan ini direspons umat Islam di Tanjung Priok dengan menggelar tabligh akbar pada 12 September 1984 pada pukul 20.00.

Beberapa orang memberikan ceramah pada tabligh akbar itu. Isi ceramah salah satunya adalah meminta aparat keamanan membebaskan empat orang yang ditangkap dalam insiden pembakaran motor tentara.

3. Tragedi Semanggi II 1999

Baca Juga:Adik DN Aidit Ditanyai Rispo soal Rekayasa G30S PKI, Ini Jawabannya

Tragedi Semanggi II terjadi pada 24 September 1999 yang menyebabkan tewasnya seorang mahasiswa dan 11 orang lainnya di seluruh Jakarta serta menyebabkan 217 korban luka-luka.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak