SuaraJabar.id - Aksi demonstrasi mahasiswa di depan Kantor DPRD Provinsi Jawa Barat, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, pada Kamis sore, (22/9/2022) berakhir rusuh. Massa aksi dibubarkan paksa pihak kepolisian menggunakan tembakan gas air mata dan water canon.
Diketahui, ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Bandung berunjuk rasa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Aksi yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB itu mulai memanas sekitar pukul 17.00 WIB. Sempat terpantau lemparan botol mineral batu dan flare dari arah massa aksi. Lemparan itu pun dibalas dengan tembakan water canon.
Massa masih bertahan, tapi kemudian buyar setelah pihak kepolisian menembakan gas air mata.
Baca Juga:Victor Igbonefo Sudah Kembali Latihan Jelang El Clasico Persib vs Persija
Massa aksi seketika buyar, berlarian ke arah Jalan Sulanjana. Barikade polisi yang sebelumnya berada di area dalam halaman DPRD Jawa Barat pun keluar.
Barisan polisi itu kemudian menyisir Jalan Sulanja tersebut mengarah ke perempatan Jalan Sulanjana-Jalan Diponegoro-Ir Juanda atau yang dulu disebut Perempatan Dukomsel.
Barikade polisi terus bergerak ke arah perempatan Jalan Cikapayang. Saat itu, pantauan Suara.com, polisi berbaju anti huru-hara dan juga berpakaian bebas menangkap beberapa orang diduga massa aksi.
Hingga pukul 17.50 ini, pihak kepolisian masih menyisir jalan hingga ke Jalan Badak Singa yang mengarah ke Perumda Tirtawening. Sebagian polisi berkumpul di Taman Dago.
Kontributor : M Dikdik RA
Baca Juga:Bubble Match Cara Repot Polisi Inggris Cegah Rusuh Suporter, Polisi Indonesia Mau Tiru?