Korban Banjir Bandang Pameungpeuk Garut Sudah Beraktivitas Normal

"Aktivitas masyarakat sudah seperti biasa lagi, jalan-jalan dari sedimen juga sudah dibersihkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut.

Ari Syahril Ramadhan
Selasa, 27 September 2022 | 21:34 WIB
Korban Banjir Bandang Pameungpeuk Garut Sudah Beraktivitas Normal
ILUSTRASI - Petugas membersihkan pemukiman warga yang terdampak banjir bandang di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). (ANTARA/HO-Diskominfo Garut)

SuaraJabar.id - Daerah Kecamatan Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Jawa Barat dilanda banjir bandang pada Kamis (22/9/2022) lalu. Sebanyak 1.644 rumah warga terdampak, dan ratusan rumah dilaporkan rusak ringan, sedang dan berat. Selain rumah, dilaporkan juga jembatan rusak.

Kekinian, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat menyampaikan, masyarakat yang terdampak banjir bandang di Kecamatan Pameungpeuk sudah beraktivitas normal seperti perniagaan maupun kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Aktivitas masyarakat sudah seperti biasa lagi, jalan-jalan dari sedimen juga sudah dibersihkan," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Selasa (27/9/2022).

Ia menuturkan, Pemkab Garut menetapkan Tanggap Darurat Bencana untuk kejadian banjir dan longsor di wilayah selatan daerah itu selama tujuh hari sejak hari kejadian, Kamis (22/9/2022).

Baca Juga:Tim Evakuasi 6 Korban Tewas Akibat Tambang Emas Longsor

Selama tujuh hari itu, kata dia, jajarannya bersama unsur instansi lainnya turun ke lapangan untuk menanggulangi daerah yang terdampak bencana seperti membersihkan lingkungan dan menyalurkan bantuan logistik untuk masyarakat.

Menjelang penutupan Tanggap Darurat Bencana, kata dia, dipastikan kondisi masyarakat sudah normal, terlihat masyarakat sudah mulai bekerja, berjualan, dan bersekolah seperti biasa.

"Setelah Tanggap Darurat Bencana berakhir, nanti tinggal dinas terkait misalkan untuk perbaikan rumah warga," katanya.

Ia menyampaikan, masyarakat selalu waspada terhadap berbagai ancaman bencana alam, termasuk banjir bandang yang sewaktu-waktu kembali terjadi pada musim hujan.

Upaya meminimalisasi risiko bencana banjir di daerah Pameungpeuk, kata dia, maka jajarannya termasuk aparatur tingkat kecamatan, desa, kepolisian, maupun TNI akan selalu siaga dan memantau kondisi di lapangan.

Baca Juga:Deretan Tempat Wisata di Jawa Barat yang Menyimpan Kisah Legenda Menarik

"Jika terjadi hujan, terutama di daerah atas atau hulu sungai dan berpotensi banjir, maka kami koordinasi dan akan ada peringatan," katanya. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini