Cerita Warga Kota Banjar Rasakan Getaran Kuat Saat Gempa Pangandaran Dinihari Tadi

Getaran gempa dirasakan warga di daerah kota Banjar.

Galih Prasetyo
Minggu, 20 November 2022 | 12:58 WIB
Cerita Warga Kota Banjar Rasakan Getaran Kuat Saat Gempa Pangandaran Dinihari Tadi
ilustrasi gempa. [Envato Elements]

SuaraJabar.id - Warga Kota Banjar merasakan getaran gempa bumi yang terjadi pada Minggu (20/11) dinihari WIB.

Gempa dengan magnitudo 5,3 mengguncang wilayah Jawa Barat pada Minggu pukul 01.28 WIB dengan pusat gempa berada di laut dengan kedalaman 24 kilometer dan berjarak 82 kilometer barat daya Kabupaten Pangandaran.

Gempa kuat di Pangandaran ini juga dirasakan di sejumlah wilayah Jawa Barat. Getaran gempa dirasakan warga di daerah kota Banjar.

Bima, salah satu warga Kota Banjar mengaku terkejut saat ia sedang bermain handphone tiba-tiba terasa ada goyangan begitu kuat.

Baca Juga:Detik-detik Gempa Guncang Pangandaran Di Pagi Buta, Warga Panik Berhamburan

Bahkan, kata Bima, perabotan yang ada di rak rumahnya berbunyi karena getaran gempa.

“Kaget sekali saya. Kirain apa, ternyata gempa,” ungkapnya mengutip dari Harapanrakyat.com--jaringan Suara.com

“Semoga semua baik-baik saja. Apalagi ini kejadiannya pagi hari sekali,” harapnya.

Getaran gempa bumi dinihari tadi juga dirasakan oleh warga Sukabumi. Salah satu warga di Sukabumi, Dedek Farah juga mengaku getaran gempa ia rasakan. "Gempa lumayan kerasa gede,” ucapnya.

Sementara itu menurut Ahli BMKG, Dr Daryono menjelaskan gempa ini dirasakan luas di seluruh wilayah Jawa Barat dan sekitarnya, khususnya di wilayah pesisir perairan selatan pulau Jawa.

Baca Juga:Gempa Kuat Pangandaran Minggu Dinihari Dirasakan di Bandung hingga Sukabumi, Begini Kata Ahli BMKG

“Dari hasil pemodelan gempa tidak berpotensi tsunami dan monitoring BMKG hingga Minggu pagi tidak menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan atau hasil aftershock,” tulis Daryono di akun media sosial miliknya.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, masuk kategori gempabumi menengah akibat aktivitas patahan dalam Lempeng Indo-Australia. Hasil analisis mekanisme sumber memiliki pergerakan naik (thrust fault),” lanjut Daryono.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini