Sementara itu, Kepala BNPB Letnan Jenderal Suharyanto mengatakan pihaknya membuka kesempatan bagi warga yang ingin mengetahui kondisi keluarganya yang menjadi korban gempa Cianjur.
"Apabila ada masyarakat yang keluarganya ingin tahu kondisi yang terkena gempa, kalau yang jauh dari Cianjur bisa menghubungi call center 117 untuk BNPB, 115 untuk Basarnas," kata Suharyanto dalam konferensi pers yang digelar di Pendopo Cianjur, Selasa (22/11/2022) pagi.
Ia mengatakan, call center tersebut langsung terhubung dengan posko yang ada di Cianjur.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan tidak menutup kemungkinan bahwa korban gempa Cianjur berkekuatan magnitudo 5.6 yang terjadi pada Senin (21/11/2022) siang bisa terus bertambah seiring terus dilakukannya proses evakuasi.
Pada Senin malam sendiri, Ridwan Kamil menyebut ada 162 orang warga yang meninggal dunia akibat gempa Cianjur. Menurutnya, mayoritas korban meninggal adalah anak-anak.
"Mayoritas yang meninggal dunia adalah anak-anak. Kita sangat prihatin juga karena peristiwa terjadi saat anak-anak masih di madrasah, sekolah umum, melanjutkan pelajaran di madrasah," kata Ridwan Kamil dalam konferensi pers bersama Bupati Cianjur, Herman Suherman yang diikuti secara daring pada Senin malam.
Ridwan Kamil menuturkan, jumlah korban dimungkinkan masih berpotensi bertambah seiring dengan berjalannya proses evakuasi.
Ia mencontohkan, ada informasi lima kendaraan roda empat yang tertimbun tanah longsor ketika gempa Cianjur terjadi. Ia belum mengetahui apakah kendaraan itu sudah dievakuasi dan ada korban atau tidak.
"Ada sekitar lima mobil yang terperangkap, laporan belum masuk apakah sudah terevakuasi atau atau tidak," jelasnya.
Baca Juga:BMKG Imbau Masyarakat di Cianjur Waspada Banjir dan Longsor Pasca Gempa!
"Di beberapa titik lokasi karena cuaca, gelap, lampu mati, akses terputus diduga masih ada warga-warga yang hilang terperangkap oleh longsor sehingga kami menduga kelihatannya jumlah korban akan terus bertambah dalam hitungan waktu pada saat nanti kita melakukan tindakan evakuasi," lanjut Ridwan Kamil.