Kisah Ibu-ibu Pengajian yang Tak Sempat Menyelamatkan Diri saat Gempa Cianjur: Bangunan Madrasah Langsung Runtuh

"Tapi kalau madrasah pas sekali goyang langsung ambruk," terang Nurhayati.

Ari Syahril Ramadhan
Rabu, 23 November 2022 | 17:56 WIB
Kisah Ibu-ibu Pengajian yang Tak Sempat Menyelamatkan Diri saat Gempa Cianjur: Bangunan Madrasah Langsung Runtuh
Salah satu korban gempa Cianjur yang menjalani perawatan di RSUD Cibabat, Kota Cimahi. [Suara.com/Ferrye Bangkit Rizki]

SuaraJabar.id - Meski raganya berada di RSUD Cibabat, Kota Cimahi, tapi ingatannya akan deretan peristiwa pilu imbas gempa berkekuatan 5,6 magnitudo di Cianjur, Jawa Barat yang baru saja dilalui belum hilang dari pikiran Nurhayati.

Ia adalah perempuan asal Kampung Garogol, RT 05/03, Desa Cibulakan, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur berusia 27 tahun yang menjadi korban gempa yang mengguncang pada Senin (21/11/2022) siang.

Nurhayati terpaksa dirujuk ke RSUD Cibabat di Jalan Jenderal Amir Machmud, Kota Cimahi usai mengalami cedera parah pada bagian kakinya usai tertimpa reruntuhan bangunan saat gempa mengguncang.

Meski sudah terkapar lemah masih ingat betul saat detik-detik gempa tersebut terjadi. Nurhayati menceritakan kisah pilu itu kepada Suara.com saat disambangi di RSUD Cibabat, Kota Cimahi pada Rabu (23/11/2022).

Baca Juga:'Guncangannya Dahsyat' Cerita Sudirman Saat Cianjur Digoyang Gempa

Ketika itu Nurhayati sedang mengaji bersama puluhan warga yang lain di sebuah madrasah di kampung halamannya. Namun tiba-tiba bangunan itu bergoyang cukup kencang.

"Waktu itu saya lagi mengaji di madrasah, terus terasa goyang dan saat mau berdiri itu (bangunan) langsung runtuh," tutur Nurhayati.

Ternyata goyangan itu diakibatkan gempa dahsyat berkekuatan 5,6 magnitudo yang berpusat di Kabupaten Cianjur. Ketika itu ia tak sempat keluar madrasah untuk menyelamatkan diri hingga akhirnya dia pun tertimpa reruntuhan bangunan.

"Setelah madrasah runtuh dis ana masih terasa goyang terus sebentar-sebentar. Tapi kalau madrasah pas sekali goyang langsung ambruk," terang Nurhayati.

Ada yang bisa menyelamatkan diri, ada juga yang jerjebak di dalam bangunan madrasah termasuk Nurhayati. Ia tak bisa berbuat banyak sekain berpasrah diri melihat kampung halamannya luluh lantah.

Baca Juga:Bocah 4 Tahun Korban Gempa Cianjur Alami Mukjizat: Selamat usai Tertimbun Reruntuhan Rumah selama 3 Hari

Saat tertimpa reruntuhan bangunan selama 4 jam itu, Nurhayati masih sadar, sambil terus berdoa agar segera bisa dievakuasi. Pertolongan itu akhirnya datang, setelah ia bisa dievakuasi sekitar pukul 18.00 WIB.

"Saya baru dievakuasi jam 6 pas magrib dengan cara material bangunan diangkat dulu secara manual," terang Nurhayati.

Setelah berhasil dievakuasi oleh warga dan petugas gabungan, Nurhayati diketahui mengalami luka lecet pada sekujur tubuhnya dan patah tulang kaki hingga harus menjalani tindakan operasi di RSUD Cibabat pada hari ini.

Di RSUD Cibabat hingga kini sudah menangani 10 orang pasien korban gempa di Cianjur. Rata-rata pasien yang datang mengalami patah tulang usai terkena reruntuhan bangunan dan sebagainya.

Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini