Naik Angkot, Warga Terdampak Gempa Cianjur Antusias akan Terima Bantuan Presiden

Mereka berbondong-bondong berangkat dari desa masing-masing menggunakan mobil angkutan kota sejak pukul 05.00 WIB.

Siswanto
Kamis, 08 Desember 2022 | 10:34 WIB
Naik Angkot, Warga Terdampak Gempa Cianjur Antusias akan Terima Bantuan Presiden
Warga naik angkot untuk menerima bantuan presiden [BNPB]

SuaraJabar.id - Lebih dari empat ribu warga terdampak gempa bumi M 5.6 Cianjur mendatangi markas Batalyon Rider 300, Cianjur, Jawa Barat, Kamis (8/22/2022).

Mereka berbondong-bondong berangkat dari desa masing-masing menggunakan mobil angkutan kota sejak pukul 05.00 WIB.

Setibanya di markas Batalyon Rider 300, warga berbaris dengan tertib menuju kawasan di belakang kompleks. Antrean mengular dari halaman depan hingga memasuki area belakang kompleks.

Ihwal kehadiran warga terdampak itu adalah untuk menghadiri undangan khusus dari Presiden Joko Widodo, yang dilaksanakan di markas Batalyon Rider 300.

Baca Juga:Gempa Berkekuatan 5,8 Guncang Sukabumi, Terasa Hingga Jakarta dan Bekasi

Rencananya, Presiden akan menyerahkan bantuan berupa dana stimulan kepada warga pemilik rumah yang mengalami kerusakan akibat gempa maupun yang menjadi korban jiwa.

Besaran dana stimulan yang akan diserahkan kepada warga masing-masing adalah 10 juta rupiah untuk rumah rusak ringan, 25 juta rupiah untuk rusak sedang dan 50 juta rupiah untuk rumah rusak berat. Dana stimulan diberikan dalam bentuk buku rekening dari Bank Mandiri.

Kepala Desa Ciherang Acep Haryadi mengatakan bahwa bantuan dana stimulan merupakan wujud respons cepat tanggap Presiden kepada warga terdampak.

Acep mengatakan sejak diguncang gempa, Presiden sudah tiga kali mengunjungi Cianjur memberikan harapan pasti.

“Ini luar biasa. Ini adalah wujud gerak cepat Presiden. Presiden sudah tiga kali ke sini,” kata Acep.

Baca Juga:Gempa M 6,1 Guncang Sukabumi Pagi Ini

Menurut Acep, dana stimulan akan sangat bermanfaat bagi warga terdampak. Sebab, sudah dua minggu lamanya sejak kejadian gempabumi itu, banyak warganya yang belum dapat kembali bekerja dan masih banyak yang mengungsi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak