SuaraJabar.id - Pasar tumpah di Rajamandala, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) membuat arus lalu lintas di jalur mudik non tol mengalami kemacetan pada H-3 lebaran 2023.
Kemacetan terpantau pada Rabu (19/4/2023) sejak pukul 08.00 WIB. Antrean kendaraan dari arah Bandung menuju Cianjur mengular hingga kawasan Sukarame Desa Ciptaharja. Panjang antrean kurang lebih mencapai 2 kilometer.
Sementara dari arah sebaliknya yakni Cianjur menuju Bandung kemacetan kurang dari 1 kilometer. Ekor kepadatan kendaraan terpantau hanya sampai Kampung Area Desa Mandalawangi.
"Terjebak macet hampir 1 jam, tadi kepadatan sudah terasa selepas POM bensin Cipatat," tutur Rudi (35), salah seorang pengendara roda empat yang hendak mudik ke daerah Sukabumi.
Baca Juga:Mudik Bareng Kemenkumham Disambut Imigrasi Semarang
Seperti diketaui, jalur arteri itu merupakan akses utama pemudik yang mengarah dari Sukabumi, Cianjur dan sekitarnya yang hendak menuju Bandung hingga wilayah Priangan Timur seperti Garut.
Kapolsek Cipatat, Kompol Muhtarom menyebutka penyebab kepadatan akibat meningkatnya pengunjung pasar Rajamandala jelang Lebaran.
Pihaknya telah melakukan berbagai antisipasi untuk mengurai macet yakni melakukan kanalisasi, membuat garis batas bagi pedagang agar tak berjualan di badan jalan, serta memberi tempat khusus untuk berhenti angkutan umum.
"Jadi sudah kita antisipasi, karena jalur ini salah satu titik rawan kepadatan. Agar pedagang tertib kami menggandeng Satpol PP, kita buat kanalisasi pagi pejalan serta mengatur penyebrangan orang dan kendaraan," tuturnya.
Menurutnya, meski terjadi kepadatan, ekor kemacetan kendaraan akibat pasar tumpah Rajamandala masih terlihat dalam batas wajar. Biasanya kondisi kemacetan akan mencair memasuki tengah hari saat aktivitas pasar selesai.
Baca Juga:Pertamina Mengerahkan 64 Unit Bus Mudik Gratis BUMN
Meski begitu, apabila terjadi ketidakseimbangan panjang antrean di salah satu jalur, Polisi bakal melakukan skema satu jalur one way.
"Kalau sekarang masih dalam batas seimbang. Kalau nanti ada salah satu antrean panjang, baru kita one way untuk penarikan," ujar Muhtarom.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki