SuaraJabar.id - Dugaan keracunan massal terjadi di Desa Saguling, Kecamatan Saguling, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Ada puluhan siswa SDN yang diduga keracunan makanan.
Berdasarkan data sementara hingga Kamis (28/9/2023) sekitar pukul 06.40 WIB, jumlah siswa yang diduga mengalami keracunan berjumlah 31 orang. Mereka diduga keracunan usai menyantap makanan yang dijajakan seorang pedagang di SDN Jati 3 Desa Saguling.
"Sampai pagi ini ada sekitar 31 orang yang diduga keracunan keracunan makanan," kata Kepala Puskesmas Saguling, Burhan.
Puluhan siswa yang diduga keracunan menjalani perawatan di Puskesmas Saguling sebanyak 14 orang, rawat jalan 11 orang, Rumah Sakit Kartini 3 orang, Rumah Sakit Cahya Kawaluyaan 1 orang, Rumah Sakit Dustira 1 orang, dan Klinik Assyyidha 1 orang.
Baca Juga:Makan Siang Diduga Akibatkan Keracunan Massal, UPNVY Kirim Sampel ke Dinkes Sleman
Burhan mengungkapkan, dari data sementara yang ada satu orang siswa yang diduga meracunan meninggal dunia di Rumah Sakit Dustira. Siswa yang diketahui kelas III SDN 3 Jati itu memiliki penyakit penyerta yakni thalasemia riw.
"Yang meninggal 1 orang di Rumah Sakit Dustira, punya penyakit penyerta atau komorbid, riwayat kontrolnya ke RSHS," ujar Burhan.
Dia mengungkapkan, siswa yang datang ke Puskesmas rata-rata mengalami gejala muntah dan diare yang identik dengan keracunan makanan. "Gejalanya yang ada ke Puskesmas muntah-muntah sama diaere itu khas keracunan makanan," kata dia.
Camat Saguling Kemal Adhiyaksa mengatakan, peristiwa keracunan ini bermula saat para siswa SDN 3 Jati itu mengeluhkan mual, diare, pusing, demam, dan muntah-muntah secara bersamaan. Gejala tersebut dirasakan para siswa usai mengkonsumsi jajanan di sekolah pada Selasa (26/9/2023).
"Jadi anak-anak ini jajan di hari Selasa ketika sekolah, nah malam Rabu mulai gejala panas, muntah, dan diare," ucap Kemal.
Baca Juga:Kronologi 89 Mahasiswa UPN Keracunan Massal di Yogyakarta, Siapa yang Salah?
Sementara untuk saat ini, pihaknya masih menunggu perkembangan dari rumah sakit dan puskesmas terkait kondisi semua korban tersebut dan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan uji laboratorium sampel makanan.
"Sekarang penanganan masih terus berjalan. Kami bersama pihak Puskemas dan Dinas Kesehatan update terus kondisinya. Kita berdoa, mudah-mudahan jumlah korban tidak bertambah," ujar dia.
Kontributor : Ferrye Bangkit Rizki