Hujan Disertai Es Sebabkan Toko Rusak di Cimahi, BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem

Hujan yang disertai butiran es ini menerpa sejumlah wilayah di Cimahi, Jawa Barat.

Rezza Dwi Rachmanta
Rabu, 25 Oktober 2023 | 16:12 WIB
Hujan Disertai Es Sebabkan Toko Rusak di Cimahi, BMKG Imbau Waspadai Cuaca Ekstrem
Ilustrasi hujan es. (istimewa)

SuaraJabar.id - Sebuah video mengenai hujan badai yang menerpa Cimahi viral di media sosial. Warga mengungkap bahwa hujan itu mengeluarkan butiran es sebesar kelereng. Hujan es tersebut berlangsung di Kota Cimahi pada Rabu (25/10/2023).

Berdasarkan pengakuan netizen yang tinggal di Cimahi, hujan yang berlangsung hampir setengah jam itu mengeluarkan bunyi keras. Bunyi berasal dari butiran es yang jatuh mengenai atap rumah.

Hujan ini terjadi sekitar pukul 13.00 - 14.00 WIB. Akibat dari derasnya hujan dan disertai es, beberapa toko dan pedagang kaki lima mengalami kerusakan. Sebuah papan iklan besar di sebuah toko penjualan ponsel pun roboh. Beberapa pedagang kecil juga mendapatkan dampak dan kerusakan yang cukup besar.

Derasnya hujan tersebut juga mengakibatkan banjir di bawah fly over Cimindi sehingga perjalanan dari Cimahi menuju Bandung mengalami keterhambatan. Sebelumnya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung mengimbau masyarakat untuk mewaspadai cuaca ekstrem jelang pergantian musim kemarau ke musim penghujan.

Baca Juga:Hujan Turun Saat El Nino, Mentan Amran: Alam Menyambut Dengan Baik

PMG Muda BMKG Bandung, Yuni Yulianti mengungkapkan, wilayah Bandung Raya diprediksi akan memasuki musim penghujan pada November 2023. Sehingga, masyarakat diimbau waspada akan cuaca ekstrem yang muncul jelang peralihan musim.

Hujan badai mengguyur Cimahi. (Ayo Bandung)
Hujan badai mengguyur Cimahi. (Ayo Bandung)

"Di Oktober ini kita harus mulai mewaspadai hujan-hujan ekstrem, meskipun dalam hanya beberapa kali tapi bisa hujan dengan intensitas sedang hingga lebar itu juga ada potensinya," ujar Yuni dilansir dari AyoBandung.com--jaringan Suara.com.

Lebih jauh, Yuni mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terutama potensi bencana hidrometeorologis semisal banjir, longsor dan angin kencang pada saat masa peralihan atau pancaroba seperti sekarang.

"Jadi ketika musim kemarau banyak selokan atau sungai yang tersumbat oleh sampah ya, maka sebelum masuk musim hujan sebaiknya dibersihkan atau dilakukan pemeliharaan lingkungan," katanya.

Imbauan tersebut, disampaikan Yuni mengingat meski saat ini masih periode kemarau, potensi hujan di Bandung Raya sudah mulai terjadi di beberapa wilayah. Beberapa hujan ringan pun kata Yuni sudah mulai mengguyur beberapa wilayah di Bandung Raya.

Baca Juga:Supaya Tambah Berkah, Ini Kumpulan Doa Ketika Turun Hujan

"Jadi untuk potensi hujan dengan sifat lokal, durasi singkat, sudah mulai ada. Meskipun untuk dikategorikan masuk musim penghujan, belum masuk kategori musim penghujan kita," katanya.

Hujan lokal yang terjadi di Bandung Raya ini disebabkan oleh pertumbuhan awan rendah, kumulus, maupun awan sibis. Namun demikian, hal tersebut tidak berlangsung lama. Kemudian, dominasi angin timuran terjadi wilayah Bandung Raya yang menyebabkan hujan tersebut bersifat lokal.

"Kemudian untuk tutupan awan, di wilayah Bandung sendiri saat ini sudah mulai ada tutupan awan hujannya, meskipun memang belum merata dan masih bersifat lokal. Musim penghujan diprediksi di awal November hingga pertengahan November 2023," tandas Yuni.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini