SuaraJabar.id - Pesta sepak bola, Piala Dunia U-17 2023 yang digelar di Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Jawa Barat ternyata mendapat penilaian sumbang dari sebagian warga setempat.
Mereka tak habis pikir jika saluran drainase yang dilintasi bus-bus pengakut penonton melintas dan disuguhi pemandangan tak enak berupa luapan air dari selokan.
Warga setempat yang merasa malu dengan hal tersebut, dengan sukarela mengeluarkan sumbatan selokan yang ternyata sampah-sampah plastik jajanan.
Seperti diketahui jika kawasan Stadion Si Jalak Harupat sempat diguyur hujan lebat sekitar pukul 14.00 WIB.
Baca Juga:Bek Persib Daisuke Sato Jagokan Jepang dan Spanyol di Piala Dunia U-17
Air yang deras membuat selokan tak mampu menampung debit air hujan lantaran tersumbat sampah.
Lokasi selokan yang hanya 10 menit dengan berjalan kaki dari Si Jalah harupat ini, membuat warga malu dan marah.
"Kenapa panitia dan pemkab tidak menyadari jika seloka ini akhirnya meluap dan bikin malu. Ini Dilihat orang asing dan luar Bandung. Kita malu, jangan pengen pupujieun (ingin dipuji), tapi melupakan hal pentin (banjir Cileuncang)," kata Asep Komarudin warga setempat.
Dia juga heran dengan banyaknya panitia, baik dari kepolisian, TNI, dan kelompok lain, namun hanya fokus di Si Jalak Harupat.
Sementara aparat yang disebar di jalan-jalan seakan cuek dengan situasi banjir cileuncang yang membuat air meluap sampai ke jalan.
Baca Juga:Kontrak di Jeonnam Segera Habis, Asnawi Mangkualam Dirumorkan Gabung ke Persib
"Itu banyak TNI, Polri, terus ada anak-anak muda yang semuanya orang luar, malah cuek-cuek saja," kata dia.
Seperti diketahui jika Stadion Si Jalak Harupat pada Sabtu, 12 November 2023, digunakan untuk pertandingan Jepan vs Polandia dan Argentina vs Sinegal.
Sebelum pertandingan yang digelar pukul 16.00 WIB, hujan sempat mengguyur kawasan tersebut.
Hujan kemudian sempat terhenti sekitar pukul 15.30, dan kembali terjadi pada saat jelang pukul 18.00 WIB.
Pemandangan yang terjadi di lapangan beberapa selokan tak jauh dari stadion sangat memprihatinkan, dimana terlihat sampah dan air yang berwarna hitam. (*)