SuaraJabar.id - Calon presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Baswedan menjanjikan perubahan, mulai dari sembako murah hingga kemudahan KPR rumah bagi pekerja informal.
Hal itu, disampaikan Anies dihadapan ribuan pendukungnya dalam agenda kampanye yang berlangsung di Ballroom Sudirman, Jalan Sudirman, Kota Bandung, Rabu (29/11/2023).
Pantuan SuaraJabar.id, pada kampanye ini terlihat hadir sejumlah tokoh Jawa Barat (Jabar) dari tim kampanye daerah (TKD) pasangan Anies-Cak Imin seperti Ahmad Heryawan, Saan Mustofa, Haru Suwandaru dan M. Farhan.
Pada kesempatan tersebut dihadapan pendukungnya, Anies mengatakan sembako murah hanya akan terwujud bila perubahan terjadi. Selain itu, Indonesia yang adil dan makmur dapat tercapai, jika semua masyarakat merasakan manfaat dari kebijakan pemerintah.
"Misinya sederhana, Indonesia adil makmur untuk semua. Bukan sekedar adil makmur yang hanya dirasakan sebagian, tapi kita adil makmur yang dirasakan oleh semua," kata Anies.
"Pada tanggal 14 Februari waktunya hanya 5 sampai 6 jam. Dari jam 7 pagi sampai 1 siang. Itulah saat di mana kita menentukan pilihan. Waktunya hanya 6 jam, tapi konsekuensinya 5 tahun ke depan," ucapnya menambahkan.
Anies juga meminta semua pendukung dan relawannya, pada saat waktunya nanti untuk sama-sama mengajak masyarakat datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah masing-masing.
"Kenapa? Karena kita ingin perubahan. Untuk itu kita berkumpul di sini, untuk menggalang dukungan dan menjangkau semua. Kita harus memberitahu kepada semuanya. Kalau bertemu dengan siapa saja, sampaikan pesan yang sederhana. Apakah kebutuhan pokok harganya murah? Ini pesan yang harus disampaikan," ujarnya.
"Bahwa perubahan bukan soal mengganti nama, bukan soal mengganti orang, tapi kita ingin kebijakan yang lebih adil bagi semua," jelasnya.
Baca Juga:Reaksi Anies Baswedan Saat Disambut Seperti Ini di KBB, Ingatkan Warga Jangan Ganggu Bacapres Lain
Kemudian, Anies juga berjanji bakal mempermudah pengajuan Kredit Perumahan Rakyat (KPR) untuk pekerja informal. Pasalnya, selama ini pekerja informal hanya mendapat kemudahan kredit barang-barang yang nilainya pasti turun di antaranya kendaraan bermotor.
Sedangkan, untuk KPR rumah mereka kesulitan untuk mendapatkannya. Sehingga, jika terpilih menjadi presiden aturan untuk mendapatkan KPR bakal diubah, dengan demikian progam itu bisa diakses oleh semua masyarakat yang membutuhkan.
"Kalau ngurus kredit kotor mudah sekali bahkan kredit mobil mudah sekali, begitu kredit rumah susah. Beli motor atau beli mobil begitu keluar dari showroom harganya turun," ucapnya.
"Kreditnya gampang untuk aset yang harganya turun. Kenapa masyarakat tidak boleh punya aset yang harganya meningkat. Insya Allah kalau kita menang, kita ubah regulasinya," tegasnya.
Kontributor : Rahman