BPBD: 67 Persen Wilayah Jawa Barat Bercurah Hujan Tinggi pada Natal dan Tahun Baru

BPBD mewaspadai angin kencang, gelombang tinggi, banjir dan longsor.

Syaiful Rachman
Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:35 WIB
BPBD: 67 Persen Wilayah Jawa Barat Bercurah Hujan Tinggi pada Natal dan Tahun Baru
Pelaksana tugas (plt) Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Jawa Barat Anne Hermadianne Adnan memberikan keterangan di Gedung Sate Bandung, Jumat (20/12/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)

SuaraJabar.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat (Jabar) mengingatkan 67 persen wilayah itu memiliki curah hujan tinggi pada periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, sehingga perlu dilakukan mitigasi.

"67,7 persen di Jawa Barat itu curah hujan tinggi dan sangat tinggi. Jadi ancaman bencananya adalah banjir, longsor, kemudian angin kencang dan gelombang tinggi," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Jabar Anne Hermadianne Adnan di Bandung, Jumat (20/12/2024).

Anne mengatakan saat ini sudah terbukti, seperti di Sukabumi dan Cianjur yang mengalami bencana paling masif secara nasional, hingga mencapai puluhan kecamatan terdampak.

Situasi Bewara Jawa Barat (Beja) mengenai persiapan Jabar menghadapi natal 2024 dan tahun baru 2025 di Gedung Sate Bandung, Jumat (20/12/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)
Situasi Bewara Jawa Barat (Beja) mengenai persiapan Jabar menghadapi natal 2024 dan tahun baru 2025 di Gedung Sate Bandung, Jumat (20/12/2024). (ANTARA/Ricky Prayoga)

"Biasanya hanya dua sampai tiga kecamatan, tapi Sukabumi terakhir sampai 39 kecamatan yang terdampak. Jadi ini yang patut kita waspadai," ucapnya.

Baca Juga:Polres Tasikmalaya Musnahkan Ribuan Botol Minuman Keras Jelang Natal dan Tahun Baru

Upaya mitigasi bencana yang dilakukan saat ini, kata dia, adalah berkolaborasi dengan TNI, Polri, perangkat daerah seperti Binamarga, Dishub, dan perangkat daerah lainnya, dalam mengantisipasi bencana di berbagai lokasi, seperti jalan nasional, jalan tol, jalan alternatif, pasar induk, dan tempat wisata.

"Melalui posko, kita sebarkan juga peta-peta yang yang sudah kami overlay berkaitan cuaca dan kajian risiko bencana, sehingga kita tahu potensi ancaman bencana apa saja dengan durasi per 10 hari," ujarnya dikutip ANTARA.

Untuk titik-titik rawan bencana yang patut diantisipasi adalah Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Sukabumi, Majalengka, dan Kuningan, mengingat hujan yang sangat tinggi.

"Selebihnya, seperti kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Garut, kemudian Tasikmalaya, Pangandaran, Ciamis, ini hujannya juga tinggi. Sebagian Sumedang. Nah, ini potensi-potensi yang patut diwaspadai adanya bencana hidrometeorologi," ucap Anne.

Khusus untuk banjir yang patut diwaspadai, kata Anne, utamanya di jalur utara yakni Kota Bekasi, Kabupaten Bekasi, Karawang, Subang, Majalengka, Cirebon, dan kota Cirebon.

Baca Juga:Polrestabes Bandung Tak Akan Tutup Flyover Pasupati di Malam Tahun Baru

Kemudian untuk jalur tengah ada Kota Bandung, Kota Cimahi, Bandung, Sumedang, dan Majalengka. Kalau selatan ada Garut, Tasik, Ciamis, Banjar. "Ini lebih selatan lagi, Sukabumi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, Pangandaran. Ini yang untuk banjir," ucapnya.

Adapun untuk potensi longsor yang perlu diantisipasi ada di Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Purwakarta, Sumedang, Cianjur, Bogor, Cimahi. dan Majalengka.

"Ini kita antisipasi bersama semua pihak," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini