Komisi II DPRD Sukabumi Panggil Puluhan Pengusaha Tambang

Pemanggilan dilakukan terkait aktivitas penambangan untuk mencegah terjadinya bencana, kerusakan alam dan jatuhnya korban jiwa.

Syaiful Rachman
Jum'at, 17 Januari 2025 | 11:52 WIB
Komisi II DPRD Sukabumi Panggil Puluhan Pengusaha Tambang
Rakor dan sosialiasasi Perda Kabupaten Sukabumi Nomor 5 Tahun 2023 dan Perbup Sukabumi Nomor 30 tahun 2024 tentang Tanggung Jawa Sosial Perusahaan, Kemitraan dan Bina Lingkungan di Gedung DPRD Kabupaten Sukabumi pada Kamis, (16/1/2025). ANTARA/ (Aditya A Rohman)

SuaraJabar.id - Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi memanggil puluhan pengusaha tambang yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, terkait aktivitas penambangan untuk mencegah terjadinya bencana, kerusakan alam dan jatuhnya korban jiwa.

"Kami sayangkan yang diundang puluhan, namun yang datang hanya 16 perusahaan, padahal pemanggilan ini sangat penting untuk dihadiri para pengusaha tambang," kata Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sukabumi Hamzah, Kamis (16/1/2025).

Menurut Hamzah, pemanggilan bertujuan menyosialisasikan Perda Kabupaten Sukabumi Nomor 5 Tahun 2023 dan Perbup Sukabumi Nomor 30 tahun 2024 tentang Tanggung Jawa Sosial Perusahaan, Kemitraan dan Bina Lingkungan.

Rapat kerja ini untuk membahas tentang seluruh aktivitas tambang dan yang paling utama jangan mencelakan rakyat Sukabumi dengan tambang ilegal karena ini yang menjadi fokus utama pihaknya.

Baca Juga:Perpustakaan dan Ruang Guru SDN 2 Girijaya Ambruk Akibat Hujan Deras

Dalam kegiatan ini, pihaknya juga sengaja mengundang Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jabar agar bisa memberikan informasi tentang rambu-rambu yang harus dipatuhi pengusaha tambang serta perusahaan tambang yang telah habis izinnya.

"Ketika ada perusahaan yang ingin memperpanjang izin jangan dipersulit, tetapi sebelum izin dikeluarkan pastikan dahulu aktivitas tambangnya sudah memenuhi aturan serta memperhatikan lingkungan. Tetapi, jika ada perusahaan yang izinnya habis apalagi tidak memiliki, kami pastikan perusahaan itu diberikan sanksi dan di-blacklist agar tidak diberikan izin selamanya," katanya.

Hamzah mengatakan tidak ada tempat bagi para pengusaha tambang nakal bisa beroperasi di Kabupaten Sukabumi yang hanya bisa mengeruk kekayaan alam, tetapi tidak memperdulikan dampaknya.

Informasi yang diterima pihaknya, dari 96 perusahaan tambang legal yang beroperasi di Kabupaten Sukabumi hanya 46 perusahaan yang izinnya masih berlaku sementara sisanya atau 50 perusahaan sudah habis izinnya yang diakibatkan tidak memperpanjang dan lain sebagainya.

[ANTARA]

Baca Juga:King Kobra 3 Meter Gegerkan Warga Taman Asri Sukabumi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini