Sambut Positif Langkah Dedi Mulyadi Tertibkan Bangunan di Kawasan Puncak, BNPB: Harus Konsisten

Penertiban bangunan di kawasan hutan resapan air akan memperkecil dampak bencana.

Syaiful Rachman
Selasa, 11 Maret 2025 | 03:09 WIB
Sambut Positif Langkah Dedi Mulyadi Tertibkan Bangunan di Kawasan Puncak, BNPB: Harus Konsisten
Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq (kiri), Menko Pangan Zulkifli Hasan (tengah) dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ditemui media usai memasang papan peringatan pengawasan lingkungan di kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Kamis (6/3/2025). ANTARA/Prisca Triferna

SuaraJabar.id - BNPB menilai positif upaya penertiban bangunan di kawasan hutan resapan air guna memperkecil dampak bencana banjir seperti yang dilakukan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi di kawasan Puncak, Bogor, tapi harus dilakukan konsisten.

Menurut dia, jika upaya seperti itu tidak mulai dilakukan sekarang maka kemudian akan menjadi sumber yang berkontribusi besar atas kondisi bencana alam seperti banjir-tanah longsor, bukan hanya di wilayah hulu yang dalam hal ini kawasan Puncak tetapi juga hilir yakni Jakarta, Bekasi, Depok, Tanggerang dan seterusnya.

"Penertiban dilakukan untuk mengembalikan lagi fungsi resapan air daerah hulu (Bogor). Bila penertiban ini bisa konsisten maka 10 tahun ke depan situasi bencananya tidak separah seperti saat ini," kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran konferensi "Disaster Breafing" yang diikuti secara daring dari Jakarta, Senin (10/3/2025) petang.

Petugas mengoperasikan alat berat untuk membongkar bangunan objek wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Petugas mengoperasikan alat berat untuk membongkar bangunan objek wisata Hibisc Fantasy Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (7/3/2025). ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.

Merujuk data yang dilaporkan BNPB sebelumnya pada Selasa (4/3/2025), jumlah korban banjir di Bogor, Jawa Barat ada sebanyak 381 keluarga atau 1.399 orang warga. Di mana 346 orang korban di antaranya mengungsi, dan satu orang warga hilang terseret banjir dan dalam proses pencarian setidaknya sampai dengan Senin (3/3) petang.

Baca Juga:Hujan Berkepanjangan, Gunungan Sampah di TPA Sarimukti Longsor

Banjir juga berdampak di Jakarta, dengan jumlah sedikitnya ada 485 keluarga atau 1.446 orang dan sebanyak 224 unit rumah di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan yang terendam banjir dengan ketinggian muka air 50 centimeter -1,5 meter.

Kemudian di Kota Depok, Jawa Barat banjir melanda 19 lokasi antara lain bantaran Kali Cabang Timur, luapan Kali Cabang Barat Mampang, luapan Situ Pengarengan, belakang Depok Town Square (Detos), Perumahan Mutiara Depok, Perumahan PGRI Pasir Putih, Perumahan Taman Duta, Bukit Cengkeh, Rini Jaya Pondok Jaya, Jalan Raya Juanda.

Banjir di Kota Bekasi dengan ketinggian 3-4 meter mengakibatkan 61 ribu keluarga terdampak dari tujuh kecamatan mulai dari Kecamatan Bekasi Timur, Bekasi Utara, Bekasi Selatan, Medan Satria, Jatiasih, Pondok Gede, dan Rawalumbu. Selain itu banjir juga merendam enam kecamatan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mulai dari Cibarusah, Serang Baru, Setu, Cikarang Utara, Cibitung, dan Tambun Utara dengan korban terdampak ribuan jiwa.

Kemudian banjir di Kabupaten Tangerang melanda enam wilayah kecamatan antara lain di Pagedangan, Teluk Naga, Legok, Tigaraksa, Panongan, dan Jambe, dengan ketinggian muka air mulai dari 50 centimeter sampai dengan satu meter. Jumlah korban terdampak diperkirakan 3.000 orang warga.

"Nah kalau penertiban dilakukan secara masif, dan kita bisa mengembalikan fungsi daerah hulu itu sebagai daerah resapan maka kita bisa berharap banyak, 3-5 tahun situasi bisa berubah signifikan," tegas Abdul Muhari dilansir ANTARA.

Baca Juga:Tanggul Sungai Cinangka Jebol, 156 Keluarga di Desa Cikaobandung Purwakarta Dievakuasi

Dalam hal ini Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menargetkan pembongkaran bangunan tak berizin di Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor, dapat diselesaikan sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah, di dalamnya termasuk tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini