SuaraJabar.id - Setelah melalui proses seleksi dan penjurian yang kompetitif, The Papandayan International Jazz Competition (TPJC) 2025 resmi menobatkan Blue Matter Trio dari Yogyakarta sebagai Juara Kategori Youth Jazz, dan Kinematics dari Jepang sebagai Juara Kategori Jazz Warrior.
Melalui babak penyisihan dan semifinal yang dilangsungkan secara online, serta grand final yang digelar secara langsung di The Papandayan pada 22 Mei 2025, terpilih total 10 finalis yang terbagi dalam dua kategori usia:
Finalis Kategori Youth Jazz (di bawah usia 23 tahun):
- Jazztronomy (Semarang, Indonesia)
- ITB Jazz (Bandung, Indonesia)
- Naraya Trio (Jaten, Kab. Karanganyar, Indonesia)
- Nusanta Quartet (Bekasi Utara, Indonesia)
- Blue Matter (Bantul, D.I Yogyakarta, Indonesia)
- Contento (Semarang, Indonesia)
- Masiki Tacari (Bantul, D.I Yogyakarta, Indonesia)
Finalis Kategori Jazz Warrior (usia di atas 23 tahun):
Baca Juga:Didukung KUR BRI, Pengusaha Sleman Ini Sukses Sulap Kelor Jadi Olahan Pangan Berkhasiat
- Benn Yapari Quintet (Tangerang, Indonesia)
- Gitabumi Singers (Jakarta, Indonesia)
- Kinematics (Aichi, Japan)
Penjurian kompetisi ini diawali oleh jajaran juri profesional yang terdiri dari musisi ternama Indonesia seperti Barry Likumahuwa, Nita Aartsen, Venche Manuhutu, Hari Pochang, serta juri internasional Henk Kraaijeveld dari Belanda dan Kostas Patsiotis dari Yunani.
Para pemenang dengan rasa senang menyampaikan apresiasinya kepada acara TPJC 2025:
“It's such a big honor for me, Aristo, and Raffael to receive first place in The Papandayan Jazz Competition 2025. We’ve learned so much throughout this competition, and we’re really glad we formed this trio. Thank you to the judges, organizers, and everyone behind TPJC 2025. Also, shout out to our friends who were a huge help, especially those who helped us with audio production, and lent me their guitar and pedals”, ucap Marvel dari Blue Matter Trio.
“It was a very fun and exciting competition. I was very inspired by the respect for jazz and the willingness to try new expressions of the players, from the youth bands to the warrior bands. Arranging "Bubuy Bulan" was a big challenge. I packed in all my ideas and put my heart into the melody. The judges' comments also touched my heart. I'm looking forward to seeing everyone at the Papandayan Jazz Festival. Thank you so much all.”, ujar Hirosato dari Kinematics Band.
Selain meraih total hadiah senilai Rp100 juta, piala berlapis emas, dan sertifikat penghargaan, kedua pemenang juga berhak tampil di panggung utama The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025 yang akan digelar pada bulan Oktober mendatang di Bandung.
“TP Jazz International Online Competition merupakan salah satu wujud komitmen TP Jazz Management untuk menghantarkan Indonesia kepada arena musik jazz internasional yang mana diikuti oleh para peserta dari 6(enam) benua dengan menyertakan para juri dari Indonesia dan Internasional. Dimana dari sejak penyelenggaraan pertama pada tahun 2021 hingga 2024 pemenang pertamanya diakui berprestasi dan masih berasal dari Indonesia. Hal tersebut membuat kami bangga dan meyakini atas semangat dan kualitas tinggi dari para peserta hingga finalis setiap tahunnya atas sajian kompetisi internasional dari TP Jazz Management,” ujar Bobby Renaldi, General Manager The Papandayan dan Founder TP Jazz Management.
Baca Juga:BRI Dorong Ekonomi: 7 Kiprah Nyata di Momentum Hari Kebangkitan Nasional
Kompetisi jazz internasional ini telah menarik perhatian para musisi jazz dari seluruh dunia melalui format hybrid dan online sejak pertama kali digelar pada 2021. Pada tahun kelima ini, TPJC kembali diselenggarakan oleh The Papandayan Jazz Management dan didukung oleh Erasmus Huis (Pusat Kebudayaan Kerajaan Belanda), RON 88 serta Bank BTN. ***