Perubahan komposisi air liur akibat nikotin membuat kondisi mulut menjadi lebih ideal bagi pertumbuhan bakteri penyebab karies.
Akibatnya, email gigi menjadi lebih rentan terkikis dan timbul lubang. Tak hanya itu, gigi perokok cenderung lebih sensitif terhadap makanan dan minuman panas atau dingin.
“Keasaman air liur memicu erosi email gigi, yang berdampak pada karies atau gigi berlubang. Ini juga membuat gigi lebih sensitif,” jelas drg. Deasy.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa efek merokok tidak hanya berdampak pada perokok itu sendiri, tetapi juga pada orang-orang di sekitarnya, termasuk anak-anak.
Baca Juga:Ada Apa dengan Pekerja KAI? SP-KAI Bongkar Isu Kesehatan dan Keadilan di Depan DPR RI
Rokok Bisa Timbulkan Karies pada Anak, Efek dari Orang Tua yang Merokok
Salah satu temuan menarik dari beberapa penelitian adalah adanya hubungan antara kebiasaan merokok orang tua dan risiko karies pada anak.
Meskipun anak tidak merokok, namun terpapar asap rokok secara pasif bisa menurunkan imunitas rongga mulut anak dan meningkatkan risiko gigi berlubang.
“Kalau anaknya memiliki karies atau lubang gigi, itu bisa ada hubungannya dengan bapaknya yang merokok,” kata Deasy.
Rokok Elektrik Tidak Lebih Aman
Baca Juga:Sehat Bersama KB Bank: Program Kesehatan Holistik untuk Masyarakat
Banyak orang berpikir bahwa rokok elektrik (vape) adalah alternatif yang lebih aman.
Namun faktanya, menurut Deasy, cairan dalam rokok elektrik mengandung karbohidrat terfermentasi yang meningkatkan keasaman rongga mulut.
Hal ini sama berbahayanya karena mempercepat pertumbuhan bakteri penyebab gigi berlubang.
Tak hanya itu, nikotin dalam rokok elektrik juga ikut mengubah komposisi air liur, sehingga menurunkan kemampuan tubuh melawan infeksi dan memicu inflamasi kronis.
Inflamasi ini dapat merusak kolagen, zat penting yang menjadi penyangga jaringan gigi, sehingga gigi menjadi goyah dan mudah tanggal.
Penanganan Masalah Gigi Akibat Merokok