“Ketika saya berbicara dengan para HRD, banyak dari mereka mengeluhkan produk yang tidak terserap pasar. Ini membuat keuntungan perusahaan menurun dan berujung pada PHK,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Surya menyoroti bagaimana konflik geopolitik global, yang terasa jauh di benua lain, ternyata memberikan dampak langsung ke ruang-ruang produksi di Bogor. Perusahaan yang bisnisnya bergantung pada pasar ekspor menjadi korban utama.
Menurutnya, konflik seperti perang Rusia-Ukraina secara nyata telah memukul kelangsungan bisnis ekspor, terutama yang menargetkan pasar Eropa. Permintaan menurun drastis, rantai pasok terganggu, dan pada akhirnya, perusahaan tidak punya pilihan lain selain efisiensi.
“Banyak perusahaan ekspor yang tidak bisa menjual produknya ke Eropa karena situasi tersebut, akhirnya terpaksa melakukan PHK,” tutup Surya.
Baca Juga:Puncak Dirombak Total! 130 Lapak PKL Digusur, Jalur Pedestrian dan Taman Tematik Siap Dibangun
Kontributor : Egi Abdul Mugni