Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur kini bergerak cepat berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi darurat.

Andi Ahmad S
Selasa, 29 Juli 2025 | 22:05 WIB
Jembatan Ditelan Banjir, Ratusan Warga di Pelosok Cianjur Terancam Terisolasi
Ilustrasi jembatan ambruk di Cianjur. (Antara)

SuaraJabar.id - Amuk banjir bandang di Kecamatan Sindangbarang, Cianjur, menyisakan duka dan masalah serius bagi ratusan warga. Tidak hanya merendam puluhan rumah, derasnya arus juga memutus total Jembatan Rancaorok yang berdiri di atas Sungai Cimapag, membuat warga di dua desa kini terancam terisolasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur kini bergerak cepat berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mencari solusi darurat.

Pemandangan jembatan yang ambruk menjadi saksi bisu betapa rentannya infrastruktur di daerah pelosok saat bencana menerjang.

Jembatan yang putus bukan sekadar penghubung biasa. Bagi warga Desa Kertamukti dan Desa Kertasari, jembatan ini adalah urat nadi kehidupan.

Baca Juga:Tragedi di Gang Sempit Cimahi: Dua Pekerja Tertimbun Longsor, Evakuasi Penuh Perjuangan

Ini adalah akses utama dan terdekat mereka untuk kegiatan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

Kepala BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengonfirmasi betapa krusialnya jembatan tersebut.

"Jembatan yang putus merupakan akses utama penghubung antardesa Kertamukti dan Kertasari, sehingga aktivitas warga terhambat untuk sementara. Kami sudah berkoordinasi dengan Dinas PUTR Cianjur, guna mencarikan solusi agar warga tidak terisolasi," kata Asep dilansir dari Antara.

Meski ada jalur alternatif, kondisinya jauh dari ideal. Warga harus menempuh jarak yang jauh lebih panjang dan memakan waktu, sebuah pilihan yang sulit bagi mereka yang perlu ke pusat kecamatan atau ke jalan provinsi.

Di tengah ketidakpastian kapan jembatan permanen bisa diperbaiki, langkah darurat harus segera diambil. BPBD mengambil inisiatif untuk mendorong warga agar tidak pasrah menunggu.

Baca Juga:Nekat Terobos Banjir di Deltamas, Puluhan Motor dan Mobil Kandas, Arus Lalu Lintas Macet Parah

"Kami sudah meminta warga membuat jembatan darurat agar aktifitas tidak terhambat dan, pendistribusian bantuan dapat sampai dengan cepat sambil menunggu penanganan dari dinas terkait," ungkap Asep.

Harapannya, jembatan darurat yang dibangun secara swadaya ini, meskipun mungkin hanya bisa dilalui pejalan kaki atau kendaraan roda dua, dapat menjadi solusi sementara agar roda kehidupan dan pendidikan anak-anak tidak berhenti total.

Suara keprihatinan juga datang dari Camat Sindangbarang, Ai Puput. Ia menegaskan kembali dampak lumpuhnya Jembatan Rancaorok bagi warganya. Menurutnya, isolasi adalah ancaman nyata jika tidak ada penanganan cepat.

"Harapan kami dibangun jembatan sementara agar warga tidak terisolasi dan tetap dapat melakukan aktivitas sehari-hari. Jalur alternatif ada tapi membuat warga harus memutar lebih jauh ketika hendak pergi atau pulang," kata Ai Puput.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak