Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?

Alat ini bukan lagi sekadar kemewahan, melainkan jantung dari meja makan

Muhammad Yunus
Minggu, 10 Agustus 2025 | 19:16 WIB
Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?
ilustrasi rice cooker

Fungsi Terbatas: Hanya bisa memasak nasi dan menghangatkan.

Potensi Nasi Cepat Kering: Fungsi "Warm" pada model manual seringkali terlalu panas, menyebabkan bagian bawah nasi menjadi berkerak (intip) dan nasi lebih cepat menguning jika dibiarkan terlalu lama.

Tim Digital: Si Cerdas Multi-talenta

Di sudut lain, kita punya rice cooker digital. Dengan layar LCD, beragam tombol menu, dan "otak" berupa microprocessor, alat ini lebih dari sekadar penanak nasi.

Baca Juga:Siap-siap! 25 Ribu Unit Rumah Subsidi Akan Diluncurkan Tahun Ini

Ia adalah asisten masak mini Anda.

Kelebihan Utama:

Hasil Nasi Sempurna: Ini adalah kartu asnya. Rice cooker digital terbaik sering dilengkapi teknologi "Fuzzy Logic" atau AI yang secara cerdas menyesuaikan suhu dan waktu memasak berdasarkan jumlah beras dan jenisnya.

Hasilnya? Nasi yang pulen merata, dari butir pertama hingga terakhir.

Fungsi Serbaguna: Ingin membuat bubur, nasi merah, nasi sushi, bahkan memanggang kue atau mengukus siomay? Semuanya bisa dilakukan dengan satu alat.

Baca Juga:5 Tanaman Eksklusif yang Bikin Rumah Sejuk

Ini menjadikannya alat rumah tangga modern yang sangat efisien.

Mode "Warm" yang Pintar: Teknologi pemanasnya jauh lebih canggih, mampu menjaga kehangatan nasi tanpa membuatnya kering atau basi hingga 24 jam atau lebih.

Lalu, Bagaimana Soal Keawetannya?

Inilah kelemahannya. Semakin banyak komponen elektronik, semakin banyak potensi kerusakan.

Panel digital, sensor suhu, dan papan sirkuit (PCB) adalah bagian yang rentan terhadap lonjakan listrik, kelembapan, dan usia pakai.

Jika rusak, biaya perbaikannya seringkali mahal, bahkan mendekati harga beli baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak