Scroll untuk membaca artikel
Reza Gunadha
Kamis, 14 Maret 2019 | 22:36 WIB
Ilustrasi kawasan memakai konsep transit oriented development . [suara.com/Dian Kusumo Hapsari]

SuaraJabar.id - Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) mendukung konsep Transit Oriented Development (TOD) diterapkan di dua wilayah dalam Kota Depok, Jawa Barat.

Direktur Prasarana BPTJ Heru Wisnu Wibowo mengatakan, kedua wilayah itu adalah Cinere dan Citayam.

Ia mengakui, awalnya terdapat lima wilayah yang mau dikembangkan memakai konsep TOD. Kelima daerah itu ialah Depok Baru, Cinere, Pondok Cina, Jatijajar, dan Citayam.

Untuk diketahui, TOD adalah konsep pengembangan kota yang mengadopsi tata ruang campuran dan maksimalisasi penggunaan angkutan massal seperti BRT, Kereta api kota (MRT), Kereta api ringan (LRT), serta dilengkapi jaringan pejalan kaki/sepeda.

Baca Juga: Temui Prabowo, AHY Jelaskan Konsep Kampanye Rel Ganda di Pemilu 2019

”Daerah Pondok Cina, Depok Baru, dan Jatijajar sebenarnya masuk dalam rencana. Tapi setelah dikaji, ketiganya tidak cocok,” kata Heru, Kamis (14/3/2019).

Kawasan Pondok Cina dan Depok Baru tidak cocok untuk konsep TOD karena kendala pada aspek angkutan umum, fasilitas pejalan kaki dan peseda, serta faktor keterhubuhan peralihan moda transportasi.

”Semua aspek itu sulit diperoleh pada kontur wilayah Pondok Cina dan Depok Baru,” tukasnya.

Sementara untuk kawasan Jatijajar, akhirnya dimanfaatkan untuk keperluan memajukan moda transportasi, bukan permukiman warga.

"Jadi di kawasan ini tidak bisa dibuat kawasan perumahan, memang tata ruangnya hanya untuk transportasi," kata dia.

Baca Juga: Prabowo Kalah di Survei PolMark, Sudirman Said: Cara Bacanya Harus Diubah

Kontributor : Supriyadi

Load More