Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso
Jum'at, 29 Maret 2019 | 15:45 WIB
Proses pemakaman pendiri Masjid Kubah Emas. (Suara.com/Supriyadi)

SuaraJabar.id - Almarhum Hj. Djuriah Rais atau Dian Al Mahri, pendiri Masjid Kubah Emas ternyata sempat meninggalkan pesan bagi anak dan cucu-cucunya sebelum wafat pada Jumat (29/3/2019) dini haro pukul 02.15 WIB di rumah sakit di Jakarta.

Pendiri Masjid Kubah Emas itu memberikan pesan atau amanah agar anak-anaknya mendirikan majelis taklim yang bagus dan seluruh cucunya bisa pergi ke Tanah Suci, Makkah.

"Setiap hari perkataan beliau itu seperti pesan. Tapi dua hal yang diucapkan sebelum meninggal, yaitu untuk membuat majelis taklim yang bagus dan beliau juga bilang anak dan cucu harus berangkat ke Tanah Suci," kata Hj. Ratu Ayu Novianti (49) anak ke-8 Dian Al Mahri, Jumat (29/3/2019).

Di mata anak-anaknya, Dian Al Mahri dinilai sebagai ibu yang baik. Tak hanya sebagai orang tua, beliau juga sudah seperti guru dan juga teman bagi 14 anaknya.

Baca Juga: Rezeki Nomplok di Kampanye Prabowo, Sehari Untung Rp 3 Juta

"Ibu sosok yang nggak bisa dilupakan. Beliau guru, ulama, ibu, kakak, penopang dan sebagai segala macam," katanya.

Menurut Ratu, pesan lain sang ibunda adalah agar tetap sabar dan ikhlas. Dian juga kerap mengingatkan arti penting silaturahmi.

Masjid Kubah Emas, kata Ratu, adalah peninggalan almarhumah yang ada di Kelurahan Meruyung Kecamatan Limo Depok.

"Keluarga akan merawat peninggalan almarhumah yang begitu megah itu. Ibu sudah membangun. Tinggal kami yang merawat sekarang," tuturnya.

Masjid Kubah Emas disebut-sebut sebagai masjid terbesar dan termegah di Asia Tenggara. Masjid ini memiliki lima kubah berlapis emas.

Baca Juga: Adik Prabowo Datangi KPU Protes soal DPT Bermasalah

Material masjid didatangkan dari luar negeri. Emas untuk melapisi kubah didatangkan dari Italia, sedangkan granit didatangkan dari Brasil.

Load More