Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 01 April 2019 | 05:00 WIB
Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang ada di Alun-alun Kota Sukabumi. [Sukabumi Update]

SuaraJabar.id - Mengupayakan budaya literasi di tengah masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Sukabumi Jawa Barat.

Meski keinginan tersebut direalisasikan dalam Kotal Literasi Cerdas (Kolecer) namun tampaknya belum mendapatkan hasil yang maksimal.

Sekiranya kesan tersebut yang tertangkap dengan keberadaan Kolecer di Alun-Alun Kota Sukabumi. Terabaikan dan memprihatinkan, pun hanya menjadi seperti pajangan saja.

Bahkan, kotak untuk tempat menampung wakaf buku tersebut diisi kain bekas dan pakaian dalam.

Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Uut Permatasari : Saya Seperti Pincang Sebelah

Pantauan sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com pada Minggu (31/3/2019) pagi, memperlihatkan Kolecer berwarna orange dengan tinggi kurang lebih 180 sentimeter yang di dalamnya terdapat tiga rak buku, berantakan tidak disusun berdasarkan kategori buku.

Padahal, fungsinya rak-rak tersebut untuk memudahkan masyarakat memilih buku. Sedangkan, kain bekas dan pakaian dalam itu berada di tempat wakaf buku yang berada paling bawah di kotak tersebut.

Kain bekas dan pakaian di dalam tempat untuk tempat menampung wakaf buku Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) yang ada di Alun-alun Kota Sukabumi. [Sukabumi Update]

Tak diketahui siapa yang menyimpan barang-barang tersebut ke dalam kotak itu. Sebab tak ada petugas atau penjaga yang berada di Kolecer tersebut. Kondisi itu diperparah karena jarang sekali warga Kota Sukabumi yang menghampiri Kolecer.

Cuma segelintir orang saja yang membuka dan membaca itu pun sepintas, lalu menyimpan kembali buku tersebut.

Beberapa orang tak tahu kalau kotak tersebut berisi buku-buku dan sempat dikira pajangan di alun-alun Kota Sukabumi tersebut.

Baca Juga: Bikin Kaget, Mainan Squishy Ini Bentuknya Mirip Sex Toys

"Saya lihatnya kok kayak pajangan aja ya, padahal bagus konsepnya dan sebenarnya buat membantu mengajak warga Kota Sukabumi untuk kembali membudayakan membaca buku," kata Keisha (21) seorang mahasiswi asal Sukabumi yang sedang nongkrong di alun-alun Kota Sukabumi.

Load More