SuaraJabar.id - Mengupayakan budaya literasi di tengah masyarakat menjadi tantangan tersendiri bagi Pemerintah Kota Sukabumi Jawa Barat.
Meski keinginan tersebut direalisasikan dalam Kotal Literasi Cerdas (Kolecer) namun tampaknya belum mendapatkan hasil yang maksimal.
Sekiranya kesan tersebut yang tertangkap dengan keberadaan Kolecer di Alun-Alun Kota Sukabumi. Terabaikan dan memprihatinkan, pun hanya menjadi seperti pajangan saja.
Bahkan, kotak untuk tempat menampung wakaf buku tersebut diisi kain bekas dan pakaian dalam.
Pantauan sukabumiupdate.com - jaringan Suara.com pada Minggu (31/3/2019) pagi, memperlihatkan Kolecer berwarna orange dengan tinggi kurang lebih 180 sentimeter yang di dalamnya terdapat tiga rak buku, berantakan tidak disusun berdasarkan kategori buku.
Padahal, fungsinya rak-rak tersebut untuk memudahkan masyarakat memilih buku. Sedangkan, kain bekas dan pakaian dalam itu berada di tempat wakaf buku yang berada paling bawah di kotak tersebut.
Tak diketahui siapa yang menyimpan barang-barang tersebut ke dalam kotak itu. Sebab tak ada petugas atau penjaga yang berada di Kolecer tersebut. Kondisi itu diperparah karena jarang sekali warga Kota Sukabumi yang menghampiri Kolecer.
Cuma segelintir orang saja yang membuka dan membaca itu pun sepintas, lalu menyimpan kembali buku tersebut.
Beberapa orang tak tahu kalau kotak tersebut berisi buku-buku dan sempat dikira pajangan di alun-alun Kota Sukabumi tersebut.
Baca Juga: Sang Ayah Meninggal Dunia, Uut Permatasari : Saya Seperti Pincang Sebelah
"Saya lihatnya kok kayak pajangan aja ya, padahal bagus konsepnya dan sebenarnya buat membantu mengajak warga Kota Sukabumi untuk kembali membudayakan membaca buku," kata Keisha (21) seorang mahasiswi asal Sukabumi yang sedang nongkrong di alun-alun Kota Sukabumi.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Sukabumi, Nicke Siti Rahayu mengungkapkan kain bekas dan pakaian dalam di dalam tempat menampung wakaf buku Kolecer di Alun-alun Kota Sukabumi milik anak punk.
Nickie mengaku kesal dengan dengan ulah sejumlah anak punk tersebut.
"Iya itu suka dipake nyimpen-nyimpen sama anak-anak punk," ungkap Nickie.
Menurut Nickie, anak punk tersebut tak hanya memasukan kain bekas dan celana dalam saja. Kadang barang-barang lainnya.
Meski begitu, diakui Nickie pengecekan Kolecer selalu dilakukan setiap hari pada sore hari oleh petugas dari Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Sukabumi, namun pada Minggu tersebut belum diperiksa kembali.
Berita Terkait
-
Cekcok Gara-gara Uang Rajaban, Cece Terkapar Dibacok Emil Pakai Golok
-
Sungai Cimahi Berbusa, DLH Sukabumi Turunkan Tim ke Lapangan
-
Seorang Wartawan Ditemukan Meninggal di Kamar Kontrakannya
-
Saksi: Kebakaran Tewaskan Sekeluarga di Sukabumi Diduga Disengaja
-
Terbitkan Perda, Sukabumi Tegas Cegah Alih Fungsi Lahan Produktif
Terpopuler
- Perbandingan Konsumsi BBM Mitsubishi Destinator vs Innova Zenix, Irit Mana?
- FC Volendam Rilis Skuad Utama, Ada 3 Pemain Keturunan Indonesia
- Tukang Jahit Rumahan di Pekalongan Syok "Ditagih" Pajak Rp2,8 Miliar
- Peluang Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia 2026 Makin Besar, Arab Saudi Punya Dua Celah
- Nggak Perlu Jutaan! Ini 6 Sepatu Jalan Kaki Brand Lokal Terbaik di Bawah 500 Ribu
Pilihan
-
Rahasia Dean Henderson Tundukkan Algojo Liverpool: Botol Minum Jadi Kunci
-
Bos Danantara Sebut Pasar Modal Motor Ekonomi, Prabowo Anggap Mirip Judi
-
Jelang HUT RI! Emiten Tekstil RI Deklarasi Angkat Bendera Putih dengan Tutup Pabrik
-
Update Pemain Abroad: Nathan Tjoe-A-On Debut Pahit, Eliano Menang, Mees Hilgers Hilang
-
Pilih Nomor 21, Jay Idzes Ikuti Jejak Pemain Gagal Liverpool di Sassuolo
Terkini
-
Cerita dari Stasiun Cilebut: Terjebak dalam Gelap, Pasrah di Tengah Hujan dan Lautan Manusia
-
Rice Cooker Digital vs Manual: Duel Klasik di Dapur, Mana Lebih Awet dan Layak Beli?
-
Kabar Buruk! 18.187 Warga Bogor Kehilangan BPJS Gratis, Ini Penyebab dan Solusinya
-
Ramai Guru dan Siswa Mundur, Bagaimana Kondisi Sekolah Rakyat?
-
Duka di Pemprov Jabar: Kadisnakertrans Teppy Wawan Wafat Usai Main Pingpong Rayakan 17 Agustus