Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Kamis, 11 April 2019 | 14:40 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Garut Totong memberikan penjelasan mengenai kontroversi soal UASBN Bahasa Indonesia tingkat SMP di daerah tersebut. [Antara]

SuaraJabar.id - Beredarnya soal ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) Bahasa Indonesia untuk tingkat SMP di Garut Jawa Barat yang menyinggung ormas Islam terbesar, Nahdlatul Ulama (NU), langsung ditanggapi dinas pendidikan setempat.

Institusi tersebut akan menelusuri pembuat serta motivasinya yang memasukan unsur tersebut ke dalam soal UASBN.

"Kita akan telusuri apa motivasi dari pembuatan soal itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Garut Totong seperti dilansir Antara, Kamis (11/4/2019).

Totong menuturkan soal Bahasa Indonesia yang telah menyinggung masyarakat NU dan tercantum dalam UASBN tersebut terkait berita pembakaran bendera Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang terjadi di Garut.

Baca Juga: Promo Pemilu 2019 Buat Kamu Liburan Setelah Nyoblos

Ia melanjutkan, adanya reaksi dari NU merupakan sesuatu yang wajar dan kemudian mempertanyakannya kepada Dinas Pendidikan Garut untuk mengetahui tujuan pembuatan soal yang disajikan dalam UASBN.

"Untuk itu kami akan menanyakan kepada MGMP (Musyawarah Guru Mata Pelajaran) apa motivasi dalam pembuatan soal tersebut," katanya.

Totong mengungkapkan, pembuatan soal UASBN dibuat oleh pemerintah daerah sebesar 80 persen dan soal dari pemerintah pusat sebesar 20 persen, jadi tidak seluruhnya dari pusat.

Soal yang dibuat di Garut, kata dia, dilakukan oleh MGMP yang sebelumnya sudah diinstruksikan agar pembuatan soal tidak menyinggung hal-hal yang sensitif, khususnya terkait SARA.

"Sepertinya ini dibuat dari tim MGMP Garut," katanya.

Baca Juga: Kampanye di Sukabumi, Sandiaga Dapat 2 Kantong Plastik Berisi Uang

Terkait itu, Totong berencana mengulang kembali UASBN khusus Bahasa Indonesia, dan menyampaikan permohonaan maaf kepada pihak yang merasa dirugikan.

Load More