SuaraJabar.id - Polda Metro Jaya menangkap perempuan pembuat sekaligus penyebar video Penggal Kepala Presiden Jokowi, Rabu (15/5/2019).
Perempuan bernama Ina Yuniarti ditangkap di kediamannya yang beralamat di Perumahan Grand Residence City, Cluster Prapanca II RT 02/014, Kelurahan Cijengkol Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Ditangkap pukul 11.30 WIB, polisi datang 3 mobil dengan 10 personil," kata Ketua RT setempat, Nurdin (43), kepada suara.com, Kamis (16/5/2019).
Sebelumnya, Nurdin belum mengetahui adanya video yang viral pria bernama Hermawan ingin memenggal kepala orang nomor satu di Indonesia itu.
Polisi lebih dulu menangkap Hermawan di Parung, Bogor, Jawa Barat, Minggu (12/5/2019). Pasca penetapan tersangka Hermawan. Polisi melakukan pengembangan dengan memburu Ina.
Nurdin baru mengetahui saat Ina mengunjungi kediamannya beberapa hari lalu sebelum dilakukan penangkapan oleh Polda Metro Jaya.
"Saya belum tahu (video) itu, yang bersangkutan (Ina) datang ke rumah saya, dia bilang 'Pak RT jangan kaget ya nanti kalau banyak polisi, saya minta maaf ya pak bakal ngerepotin, kemungkinan besar saya akan ditangkap polisi soal pembuatan video'," jelas Nurdin seraya meniru ucapan Ina.
Selain itu, kata Nurdin, Ina juga meminta agar warga lingkungan tak mengkhawatirkannya saat dilakukan penangkapan oleh polisi.
"Soalnya ibu Ina juga sudah bilang sama saya, katanya nanti dia akan disediakan bantuan hukum (pengacara) dari BPN Prabowo-Sandi, ibu Ina juga tidak mau menyerahkan diri karena katanya disuruh oleh pengacara jangan kemana-mana, biar dijemput sama polisi," sambung Nurdin.
Baca Juga: Ketua Joman Diperiksa Polisi Terkait Kasus Ancam Penggal Kepala Jokowi
Nurdin mengatakan jika Ina sudah tinggal selama kurang lebih empat tahun di lingkungannya. Ina dikenal cukup akif di lingkungan.
"Kalau di lingkungan ya beradaptasi. Ibu Ina tidak masuk kader Posyandu, cuma dia aktif kalau ada kegiatan-kegiatan lingkungan," katanya.
Disamping itu, Nurdin belum mengetahui lebih dalam mengenai Ina soal relawan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu.
"Yang saya tahu di RT 02 ya relawan Prabowo-Sandi itu ibu Ina. Kalau ibu-ibu lain saya juga kurang paham. Soalnya intensitas ibu Ina selama proses pemilu cukup aktif. Nah kalau yang soal aksi di Bawaslu RI saya baru tahu kemarin aja. Ibu Ina, sebelumnya kayaknya enggak ikut yah," papar Nurdin.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Ketua Joman Diperiksa Polisi Terkait Kasus Ancam Penggal Kepala Jokowi
-
Selain Ina, Wanita yang Terekam Video Penggal Jokowi Ikut Diperiksa Polisi
-
Ina Yuniarti Sebar Video Penggal Kepala Jokowi Lewat Grup WhatsApp
-
Emak-emak Perekam Video Penggal Jokowi Dijerat Pasal Berlapis
-
Susul Hermawan, Emak-emak Perekam Video Penggal Jokowi Jadi Tersangka
Terpopuler
- Bukan Jay Idzes, Pemain Keturunan Indonesia Resmi Gabung ke AC Milan Dikontrak 1 Tahun
- Roy Suryo Desak Kejari Jaksel Tangkap Silfester Matutina: Kalau Sudah Inkrah, Harus Dieksekusi!
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
Daftar 5 Sepatu Lokal untuk Lari Harian, Nyaman dan Ringan Membentur Aspal
-
Aremania Wajib Catat! Manajemen Arema FC Tetapkan Harga Tiket Laga Kandang
-
Kevin Diks Menggila di Borussia-Park, Cetak Gol Bantu Gladbach Hajar Valencia 2-0
-
Calvin Verdonk Tergusur dari Posisi Wingback saat NEC Hajar Blackburn
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau