Scroll untuk membaca artikel
Rendy Adrikni Sadikin
Rabu, 12 Juni 2019 | 09:53 WIB
Masjid Al Safar (istimewa)

Penjelasan itu diberikan saat Ridwan Kamil menghadiri diskusi yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI Jawa Barat di Bale Asri Pusdai, Jawa Barat. Pernyataan Ridwan Kamil diunggah melalui akun Twitter @infobdg.

Mantan Wali Kota Bandung itu menjelaskan, mihrab di Masjid Al Safar bukanlah berbentuk segitiga, melainkan trapesium. Pada bagian atas mihrab segitiga tidak utuh, sehingga membentuk empat sisi.

Ridwan Kamil juga mempertanyakan mengapa hanya Masjid Al Safar yang menjadi polemik, sementara masih ada banyak masjid lain di Indonesia yang menggunakan desain bersimbol segitiga dan lingkaran namun tak pernah menuai polemik.

"Kenapa cuma Al Safar padahal di sekeliling kita ada banyak simbol lingkaran dan segitiga yang bisa juga dipermasalahkan," kata Ridwan Kamil seperti dikutip Suara.com, Senin (10/6/2019).

Baca Juga: Jelaskan Kontroversi Masjid Al Safar, Ridwan Kamil Dipuji Politikus PD

Ridwan Kamil mengambil contoh Masjid Raya Jakarta atau Masjid Raya KH Hasyim Asy'ari di Kalideres, Jakarta Barat.

Sebelum memasuki masjid, para jemaah disambut dengan bentuk segitiga dan lingkaran di bagian atap masjid.

Saat masuk ke dalam masjid, jamaah disuguhi dengan penampakan mihrab berbentuk segitiga.

Namun, Ridwan Kamil merasa aneh mengapa masjid tersebut tidak menjadi kontroversi seperti masjid rancangannya.

"Salah satunya Masjid Raya Jakarta, di awal disambut segitiga dan lingkaran. Masuk ke dalam, mihrabnya segitiga. Kenapa tidak heboh? Mungkin karena arsiteknya bukan Ridwan Kamil, mungkin," ungkap Ridwan Kamil disambut tepuk tangan tamu dalam diskusi tersebut.

Baca Juga: Saran MUI Kepada Ridwan Kamil Soal Kontroversi Desain Masjid Al Safar

Tak hanya itu, Ridwan Kamil juga membeberkan sejumlah foto penampakan Masjid Raya Al Ukhuwah di Jalan Wastu Kencana Nomor 27, Bandung.

Load More