SuaraJabar.id - Partai Gerindra dan PKS dikabrkan akan kembali berkoalisi di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Depok, Jawa Barat pada 2020 mendatang. Sebelum berkoalisi dengan PKS, Partai Gerindra akan lebih dulu melakukan survei.
"Kami ingin hasil yang ril di lapangan. Dan (melihat hasil) lembaga survei dan akan diumumkan. Koalisi ini kan dinamis dalam politik, nanti diputuskan jelang akhir pendaftaran di KPU Depok," kata Ketua DPC Partai Gerindra Depok Pradi Supriatna, Minggu (16/6/2019).
Sementara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Depok akan menggelar pemilihan raya (Pemira) calon Wali Kota Depok pada 7 Juli 2019 mendatang. Sebab, PKS unggul 12 kursi di DPRD Depok pada Pemilu 2019.
PKS diketahui bisa mengusulkan sendiri calon wali kota untuk mengantikan Mohammad Idris yang diusung PKS pada 2015 lalu.
"Kita adakan penjarigan yang biasa disebut Pemira untuk menentukan calon wali kota dari PKS. Tentunya dari para kader internal partai politik ," kata Sekum DPD PKS Depok T. M. Yusufsyah Putra kepada Suara.com.
Putra menuturkan, di dalam Pemira PKS ini para kader memilih para calon yang diusulkan dan nanti akan mengerucut menjadi 10 besar dari puluhan yang diterima DPD PKS Depok.
"Kalau sudah mengerucut 10 atau 5 orang kami usulkan ke DPP PKS. Nanti ditentukan oleh DPP PKS," kata dia.
Terkait kemungkinan PKS koalisi dengan Partai Gerindra di Pilkada 2020 seperti pada Pilpres 2019, Putra menyebut hal itu tergantung keputusan partai yang diketuai Sohibul Iman.
"Bisa iya bisa tidak (koalisi PKS-Gerindra) , kita tunggu keputusan DPP PKS," pungkasnya. (Supriyadi)
Baca Juga: Petugas Disdukcapil Depok Terpaksa Bawa Pulang Dokumen untuk PPDB
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Saling Ejek, Wasekjen Gerindra Sebut Partai Demokrat Gelandangan Politik
-
Pasang Badan Jadi Penjamin Eggi dan Kivlan, Kubu Prabowo Masih Pikir-pikir
-
Waketum Gerindra Yakin Lieus dan Tahanan Kerusuhan 22 Mei Ditangguhkan
-
Isu Gerindra Merapat ke Jokowi, Moeldoko: Di Politik Tak Ada yang Mustahil
-
Beda Keterangan Fadli Zon dan Sandiaga soal Kepergian Prabowo ke Austria
Terpopuler
- Ole Romeny Menolak Absen di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanpa Naturalisasi, Jebolan Ajax Amsterdam Bisa Gantikan Ole Romeny di Timnas Indonesia
- Makna Satir Pengibaran Bendera One Piece di HUT RI ke-80, Ini Arti Sebenarnya Jolly Roger Luffy
- Ditemani Kader PSI, Mulyono Teman Kuliah Jokowi Akhirnya Muncul, Akui Bernama Asli Wakidi?
- Jelajah Rasa Nusantara dengan Promo Spesial BRImo di Signature Partner BRI
Pilihan
-
6 Smartwatch Murah untuk Gaji UMR, Pilihan Terbaik Para Perintis 2025
-
3 Film Jadi Simbol Perlawanan Terhadap Negara: Lebih dari Sekadar Hiburan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
Terkini
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang
-
Terjerat Temuan BPK, Ini Daftar 13 Kecamatan di Garut yang Wajib Kembalikan Uang Negara Rp2,1 M
-
Siapa Bertanggung Jawab? BPK Temukan Rp2,1 M Harus Kembali ke Kas Negara dari 13 Kecamatan Garut
-
5 Fakta Penting Anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Subang, Puluhan Jadwal Kacau