Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 Juli 2019 | 12:11 WIB
Warga mengambil air di sebuah kubangan kolam mata air di desa Cijayanti, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (20/9).

SuaraJabar.id - Padi di sawah seluas 1.040 hektare di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat terancam gagal panen atau puso. Sebab Ciamis tengah dilanda kekeringan ekstrem.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Rita Rosita menjelaskan selain 1.040 hektare sawah terancam puso, hingga Kamis (4/7/2019) kemarin kekeringan juga berdampak pada 649 kepala keluarga atau 1.806 jiwa.

Kekeringan di Kabupaten Ciamis melanda enam kecamatan sejak awal musim kemarau yang dimulai pada Juni. Sebanyak enam kecamatan tersebut, adalah Labok, Banjarsari, Banjaranyar, Purwadadi, Pamarican. dan Ciamis.

Rita mengatakan permasalahan yang dihadapi masyarakat setempat adalah sumber air bersih yang jauh dan bak penampungan air yang jumlahnya kurang.

Baca Juga: Banyumas Kekeringan dan Sangat Butuh Air Bersih, Dampak Terus Meluas

Selain itu, kata dia, akses jalan menuju lokasi air yang kecil juga tidak bisa dijangkau kendaraan.

"Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ciamis telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian setempat sebagai upaya untuk menanggulangi dampak kekeringan tersebut," kata Rita dalam pernyataan persnya, Jumat (5/7/2019).

BPBD Kabupaten Ciamis telah menyalurkan bantuan berupa satu tangki air bersih berkapasitas 5.000 liter.

Load More