SuaraJabar.id - Arsyad Muhammad Zaelani (70), Ayah almarhum Bripka Rahmat Effendy (41), tidak mampu menyembunyikan kesedihan saat menyampaikan curahan hatinya. Arsyad mengaku merasa kehilangan anak kelima dari enam bersaudara itu.
"Aduh, sebagai orang tua merasa terpukul sekali. Kayaknya bagaimana gitu. Jadi benar-benar kehilangan. Terpukullah," ucap Arsyad kepada wartawan, Jumat (26/7/2019).
Meski sangat terpukul dengan kepergian Bripka Rahmat, Arsyad telah mengikhlaskan kepergian putranya. Dan berharap mendapat tempat terbaik di sisi Yang Maha Kuasa.
"Jadi saya hanya mendoakan saja sebagai orang tua," katanya.
Arsyad tidak berbicara banyak menyikapi kematian anaknya di tangan sesama rekan polisi.
Kakek warga Desa Singasari, Kecamatan Jonggol, Kabupaten Bogor itu memilih menyerahkan proses hukum pelaku kepada pihak berwenang, namun Arsyad memendam amarah karena sang putra kehilangan nyawa dengan cara tak wajar.
"Ya, untuk proses hukum kita pasrahkan sama Yang Maha Kuasa dan sama yang berwenang. Karena disini negara hukum. Pasti udah ada yang ngatur. Sedangkan dia (pelaku) kan tahu hukum juga. Tahu hukum tapi keterlaluan dia, " ucapnya.
"Saya memang tinggal di Jonggol. Anak-anak yang lain di Jonggol juga. Kalau di sini kan mungkin lebih jauh, jadi kalau mau ngirim-ngirim doa ke kuburan kan agak susah," jelasnya.
Dia menerangkan, Bripka Rachmat pergi meninggalkan seorang istri atas nama Nenih Sukaesih (40), dan dua anak, yakni Grace Cenia Effendy (18) dan Tito Rachmat Effendy (13).
Baca Juga: Sebut Polisi Siksa Anak saat 22 Mei, KontraS: Direndam di Kolam Kotor
"Dia sudah menjadi anggota Polri sejak tahun 1998," ungkap Arsyad.
Untuk diketahui, Bripka Rahmat Effendy tewas setelah ditembak sebanyak tujuh kali oleh rekannya sendiri, Brigadir Rangga Tianto di Polsek Cimanggis, Depok. Bripka Rahmat Effendy pun langsung tumbang dengan banyak luka ditubuhnya.
Brigadir Rahmat Effendy tewas, Kamis (25/7/2019) malam setelah ditembak di ruang SPK, Polsek Cimanggis, Depok, Jawa Barat.
Kontributor : Supriyadi
Berita Terkait
-
Tragedi Polsek Cimanggis, Kriminolog: Polisi Termakan Egonya Sendiri
-
Dibunuh Rekan Polisi, Pimpinan Upayakan Naikkan Pangkat Bripka RE
-
Tangisi Pusara Bripka Rahmat Efendy, Tito: Bukakan Pintu Surga Ya Allah
-
Suasana Haru Iringi Pemakaman Polisi Korban Penembakan Polisi
-
Komisi III DPR: Kok Bisa Polisi Tembak Polisi di Polsek?
Terpopuler
- Skincare Reza Gladys Dinyatakan Ilegal, Fitri Salhuteru Tampilkan Surat Keterangan Notifikasi BPOM
- 3 Klub yang Dirumorkan Rekrut Thom Haye, Berlabuh Kemana?
- Pemain Liga Inggris Rp 5,21 Miliar Siap Bela Timnas Indonesia di SEA Games 2025
- Selamat Datang Jay Idzes! Klub Turin Buka Pintu untuk Kapten Timnas Indonesia
- 15 Kode Redeem FF Hari Ini 2 Agustus, Klaim Hadiah Kolaborasi Naruto, Skin Kurama, & Emote Ninja!
Pilihan
-
Satu Kota Dua Juara: Persib dan Satria Muda Siap Cetak Sejarah Baru
-
Onitsuka Tiger Buatan Jepang vs Indonesia: Apa Sih Bedanya? Ini Ulasannya
-
Fenomena Rohana dan Rojali Sampai Kuping Bos OJK
-
PSSI-nya Wales Raup Untung Rp648 Miliar Meski Prestasi Timnas Berantakan
-
Irak Mulai Panik, Ketar-ketir Lihat Perkembangan Timnas Indonesia
Terkini
-
5 Fakta Kunci Jelang Tes DNA Ridwan Kamil, Babak Penentuan Kasus Melawan Lisa Mariana
-
Babak Penentuan Drama Ridwan Kamil, Tes DNA dengan Anak Lisa Mariana Digelar Pekan Ini di Bareskrim
-
Mengenang Marsma Fajar 'Red Wolf' Adriyanto: Kisah Heroik Penerbang F-16 yang Gugur di Langit Bogor
-
Ambisi Besar Cianjur 2025: Targetkan 30 Persen Turis Bule Hingga Janji Ramzi Bereskan 'Jalur Neraka'
-
5 Fakta Skandal Rp2,1 M di Garut: Dari Ultimatum DPRD Hingga Daftar 13 Kecamatan Wajib Setor Uang