Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno
Senin, 29 Juli 2019 | 20:51 WIB
Romi Darma Rachim (35) ayah kandung dari bayi kembar siam Rahman dan Rahim. [Suara.com/M yacub Ardiansyah]

"Alhamdulillah kemarin Bu Lurah Bintara Jaya datang ke rumah dan beliau kasih bantuan buat beli alat uap. Alat uap akan saya gunakan untuk Rahim, karena dialah yang paling banyak dahak, ketimbang Rahman," ujarnya.

Jaminan dari Pemkot Bekasi

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi melalui Dinas Kesehatan bakal menjamin dan menanggung biaya operasi pemisahan Rahman dan Rahim.

Meski menelan dana sekitar Rp 1 miliar. Tahap awal, Pemkot Bekasi akan menjalin koordinasi dengan Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta Barat yang menangani proses kelahiran bayi kembar siam,

Baca Juga: Kisah Kembar Rahman dan Rahim yang Dempet Sejak Usia Tiga Bulan Kehamilan

"Informasinya tersebut sudah saya terima dari Kepala Puskesmas Bintara Jaya hari ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi Tanti Rohilawati saat dihubungi, Senin (29/7/2019).

Tanti mengatakan, koordinasi dengan rumah sakit yang menangani Rahman dan Rahim perlu dilakukan untuk mengetahui rekam jejak medis bayi mungil tersebut.

Selain itu, pihaknya juga perlu mengetahui tindakan selanjutnya pasca pembedahan sekaligus segala risiko yang terjadi setelah proses operasi.

"Kita juga harus menghitung estimasi biayanya dan saya juga harus melaporkan hal ini ke beliau (Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi," imbuhnya.

Mengenai berat badan mereka, kata Tanti, angka 10 kilogram untuk ukuran dua bayi memang jauh dari berat ideal. Padahal di usia 10 bulan, seharusnya satu bayi memiliki berat badan 10-12 kilogram.

Baca Juga: Bayi Kembar Siam Rahman dan Rahim Butuh Rp 1 Miliar untuk Operasi Pemisahan

"Itulah makanya, saya minta ke Kepala Puskesmas untuk melaporkan secara tertulis mengenai kondisi medis si bayi. Dari situ akan ada penanganan lanjut, termasuk proses pemisahan mereka," kata dia.

Load More