SuaraJabar.id - Romi Darma Rachim (35), ayah bayi kembar siam asal Kota Bekasi sempat merasa iri dengan perlakuan pemerintah dengan bayi kembar siam yang ada di Kota Medan, Sumatera Utara. Bayi kembar siam dempet perut di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) H Adam Malik bernama Adam dan Malik itu mendapat perlakuan khusus.
Sejak dilahirkan sampai menginjak usia tujuh bulan, hingga menjalani operasi pemisahan pada Selasa (23/7/2019) lalu, Adam dan Malik justru mendapat perawatan di rumah sakit tersebut. Dengan demikian, kondisi dan asupan gizinya sangat terjaga dengan baik.
Berbeda dengan nasib bayi kembarnya bernama Ahmad Rahman Al Ayyubi dan Ahmad Rahim Al Ayyubi yang berusia 10 bulan ini. Sebulan setelah dirawat di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU) Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, bayi mungil ini dibawa pulang ke rumah untuk dibesarkan.
Di rumah kontrakan beralamatkan Gang Pojok Jalan Bintara Jaya IV RT 14/09, Bintara Jaya, Bekasi Barat, Kota Bekasi, inilah, Rahman dan Rahim dibesarkan oleh kedua orangtuanya yakni Romi dan Ika Mutia Sari (30).
Baca Juga: Kisah Kembar Rahman dan Rahim yang Dempet Sejak Usia Tiga Bulan Kehamilan
Bila Romi bekerja sebagai juru parkir di Ruko Bekasi Mas, sedangkan Ika bekerja sebagai penjaga toko di Grand Mal Bekasi, maka Rahman dan Rahim dititipkan ke sang nenek bernama Nazmi Lulu (57).
Jarak antara rumah kontrakan Nazmi Lulu dengan Romi cukup dekat hanya sekitar 25 meter. Lantaran keterbatasan uang dan pengetahuan, maka asupan gizi yang diterima Rahman dan Rahim juga kurang.
Dampaknya, bobot bayi ini tidak ideal dengan berat keduanya hanya 10 kilogram. Berat badan seperti ini, seharusnya terjadi pada satu bayi, bukan dua bayi sekaligus.
"Jujur saya sempat merasa iri saja di dalam hati, kalau melihat nasib bayi kembar Adam dan Malik di Medan. Di rumah sakit, tentu asupan gizinya lebih terjaga dibanding dibesarkan di rumah," kata Romi, Senin (29/7/2019).
Menurut dia, selama ini Rahman dan Rahim hanya mendapatkan susu formula dan biskuit bayi saja. Sementara Air Susu Ibu (ASI) Ika tidak keluar, karena adanya tekanan psikis dengan kondisi sang anak.
Baca Juga: Bayi Kembar Siam Rahman dan Rahim Butuh Rp 1 Miliar untuk Operasi Pemisahan
Selain berat badannya kurang ideal, Rahman dan Rahim juga rentan terkena penyakit. Sejak dua pekan terakhir, mereka terserang batuk dan pilek sehingga perlu biaya tambahan untuk membeli alat bantu untuk mengeluarkan dahak mereka.
Berita Terkait
-
Bayi Kembar Siam Dempet Dada Berhasil Dipisahkan di Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo Makassar
-
Disorot Ernest Prakasa, Intip Rincian Harta Masriwati ASN Yang Protes Tetangga Beribadah
-
70 Dokter Tangani Operasi Bayi Kembar Siam Beradu Dada Depan di Lampung
-
Bertepatan Hari Listrik Nasional ke-77, PLN dan Pemkot Bekasi Resmikan SPKLU
-
Siswa SD Jadi Korban Kecelakaan Maut di Bekasi, KPAI: Catatan Bagi Pemkot Bekasi Jadi Kota Tidak Layak Anak
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura