SuaraJabar.id - Wowo Kuswana (54), warga Gang Pala, Kelurahan Loji, Bogor Barat, Kota Bogor menyerahkan buaya peliharaannya ke petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Wilayah I Bogor. Wowo mengaku buaya tersebut dipeliharanya sejak satu minggu yang lalu dari pemberian adiknya.
"Udah seminggu, ini dari adek saya dia juga dikasih sama temennya gak tau saya temennya yang mana. Katanya orang rumahnya protes akhirnya dikasih ke saya," kata Wowo, Rabu (14/8/2019).
Selama di rumah, buaya itu ditempatkan di dalam sebuah kandang besi. Wowo kebingungan karena sejak buaya yang masih kecil itu tiba di rumahnya tidak mau makan.
"Saya tempatin (buaya) di kandang besi itu. Udah saya kasih makan daging sama kepala ayam tapi enggak mau, kayaknya stres deh. Kalo ukurannya ya emang segitu dari datang ke rumah," ujar Wowo.
Karena khawatir, Wowo akhirnya memutuskan untuk menyerahkan buaya itu kepada pihak BKSDA.
"Pertama takut kalau nanti lama-lama besar bingung juga kan. Terus ya kalau di kampung pelihara ayam bisa betelor, nah kalau pelihara buaya saya dapat apa? biarin dibalikin ke habitatnya aja," kata dia.
Sementara itu, Petugas BKSDA Wilayah I Bogor Sudrajat mengatakan, buaya itu memiliki panjang 70 centimeter dengan bobot 5 kilogram. Selanjutnya, buaya akan dibawa ke pusat rehabilitasi di Sukabumi.
"Umurnya sekitar satu tahun, jenis buaya muara. Nanti buayanya kita bawa ke pusat penyelamatan satwa dilindungi di Cikananga, Sukabumi," kata Sudrajat.
Ia pun mengimbau bagi masyarakat yang secara sengaja memelihara satwa dilindungi untuk segera menyerahkannya ke petugas terkait. Karena satwa dilindungi sudah diatur dalam undang-undang.
Baca Juga: Ada Sayembara Penangkapan Buaya di Singkawang, Begini Reaksi BKSDA
"Kalau menyerahkan secara suka rela tidak akan kami proses hukum. Tapi kalau tidak, ya kami akan proses sesuai hukum yang berlaku," kata Sudrajat.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
-
Siswi SMK di Bogor Hilang Dari Rumahnya Dua Pekan
-
Bayi Berselimut Ungu Dibuang di Warung Soto Mi Bogor
-
Janji Kasus GKI Jasmin Selesai Tahun Ini, Bima Arya: Natal Bisa Tenang
-
Komisi IV Minta IPB Berikan Terobosan Baru di Sektor Pertanian
-
Ada Sayembara Penangkapan Buaya di Singkawang, Begini Reaksi BKSDA
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
3 Rekomendasi HP Murah Kualitas Bagus untuk Mahasiswa 2025: Spek Dewa, Harga Sahabat Kosan!
-
3 Laboratorium Rahasia Narkotika Beroperasi di Bogor dan Cimahi
-
Geger Penemuan Kerangka Manusia di Irigasi Karawang
-
Ego 3 Kades di Karawang Nyaris Gagalkan Proyek Banjir Vital! Dedi Mulyadi Turun Tangan, Ini Hasilnya
-
Keseimbangan Air di Tengah Industri: Tantangan, Riset, dan Upaya Konservasi