SuaraJabar.id - Tingginya pencemaran polusi udara di Kota Bekasi, Jawa Barat, menimbulkan dampak kesehatan kepada warga di daerah pinggir Jakarta itu. Terutama dampak kesehatan pernafasan terlebih pada musim kemarau ini.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Dezy Syukrawati mengatakan polusi udara yang terjadi membuat banyak warga Bekasi terpapar penyakit Tubercolosis (Tb) atau penyakit paru serta penyakit Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
"Dari data yang ada, pengidap penyakit paru pada tahun 2019 cukup besar yakni mencapai 4.260 kasus. Sementara untuk ISPA jumlahnya mencapai 3.363 penyakit," ujar Dezy, Selasa (20/8/2019).
Jumlah itu kemungkinan meningkat pada akhir tahun 2019 jika penyebaran polusi udara terus berlanjut. Selain gangguan saluran pernafasan, ancaman lainnya yakni penyakit kulit. Meski tidak terdapat peningkatan pada jumlah kasus, segala kewaspadaan harus tetap dilakukan.
Baca Juga: Menang Lomba 17 Agustus di Sekolah, Puluhan Siswa SMP di Bekasi Keracunan
Ia mengimbau kepada masyarakat untuk memenuhi asupan air dalam tubuh untuk menangkis segala penyakit yang sedang menghantui warga Kota Bekasi. Selain itu, penggunaan masker menjadi upaya pencegahan dini terhadap penyebaran pernapasan.
"Termasuk harus menjalani hidup bersih, selalu cuci tangan usai beraktivitas. Saat ini kami belum ada rencana pemberian masker gratis ke masyarakat, karena penyuluhan ke masyarakat sudah cukup baik," katanya.
Dezi mengaku, semua jenis penyakit pada dasarnya membahayakan jika tidak ditangani lebih awal. Untuk itu, perlu adanya kepedulian masyarakat kepada lingkungan agar bisa menerapkan hidup sehat.
"Setiap orang yang terkena virus ini kebanyakan dilatarbelakangi kondisi fisiknya lemah," ujar Dezy.
Dia berharap, masyarakat bisa menjauhi pemakaian kendaraan pribadi. Termasuk menjauhkan tumpukan sampah yang ada di lingkungan rumah.
Baca Juga: Wacana Bekasi Jadi Jakarta Tenggara, Anies Serahkan ke Pemerintah Pusat
"Karena penyebaran penyakit itu bisa dihasilkan melalui asap yang dihasilkan dari knalpot dan pembakaran sampah," ujarnya lagi.
Kabid Perawatan RSUD Kota Bekasi, Sudirman menambahkan jika rata-rata penderita TB yang dirawat di RSUD setiap bulannya mencapai 110 orang terhitung Januari sampai Juli 2019.
Menurut dia, jumlah penderita penyakit TB di Kota Bekasi memang cenderung lebih banyak. Bila direkapitulasi dalam semester awal 2019, sedikitnya ada 4.260 kasus.
Sejauh ini untuk penanganannya, diberikan lantai khusus yang disediakan pihak rumah sakit untuk pasien penderita TB. Hal ini dilakukan lantaran penyakit tersebut cenderung lebih mudah menular.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
-
Taman Limo Jatiwangi, Rekomendasi Tempat Wisata Murah Meriah di Bekasi
-
Cahya Supriadi Semakin Termotivasi usai Emil Audero Resmi Jadi WNI
-
Cek Fakta: Video Banjir di Bekasi Setinggi 4 M Tenggelamkan Perumahan Elit
-
Cek Fakta: Banjir di Bekasi Rendam Rumah Elit Setinggi 4 Meter
-
Banjir Bekasi Mengkhawatirkan, Prabowo Langsung Bertindak! Apa yang Dilakukannya?
Terpopuler
- Dukung Penyidik Tahan Nikita Mirzani, Pakar Justru Heran dengan Dokter Reza Gladys: Kok Bisa...
- Hotman Paris Skakmat Fidaus Oiwobo, Ketahuan Bohong Soal Keturunan Sultan Bima
- Mees Hilgers Berpotensi Tinggalkan Tim
- Ria Ricis Bantu Pengobatan Keponakan Ratusan Juta, Keberadaan Suami Oki Setiana Dewi Dipertanyakan
- Kunjungi Nunung ke Kost, Momen Raffi Ahmad Transfer Uang Jadi Perbincangan
Pilihan
Terkini
-
Brucella Pada Ternak Bisa Menginfeksi Manusia, Ini Penjelasan DKPP
-
Polresta Bandung Gelar Ramp Check, Pastikan Kendaraan Angkutan Layak Jalan Saat Lebaran
-
Satgas Pangan Polres Kuningan Sidak Pasar, Cek Volume dan HET MinyaKita
-
DKPP: Lebih dari Seribu Ekor Sapi Perah di Jawa Barat Terpapar Brucella
-
Pemkab Bandung Salurkan Rp25,5 Miliar untuk Korban Gempa Bumi di Kecamatan Kertasari