Saat itu, Komunitas Panahan Berkuda Indonesia (KPBI) mewakili Indonesia mengikuti Forum konfederasi Etnosport Internasional di Natalya, Turki pada 17-18 Februari 2018.
"Jadi waktu itu ada kontingen panahan dari Indonesia yang berangkat ke Turki mau ngasih cinderamata ke Bilal, bilang ke saya mau kujang," jelasnya.
Namun, harga yang disodorkan KPBI untuk sebuah kujang buatan Ibnu ternyata tidak masuk budget. Walhasil, Ibnu pun akhirnya menganggap kalau kujang buatannya itu sebagai upaya untuk mengharumkan nama bangsa.
"Oh ya udah saya bilang kalau memang begitu kita nego. Ya udah saya bilang punya budget berapa? Itu harganya kalau mau saya jual dengan harga murah juga tidak masuk. Ya udah anggap ajalah gua ngebantuin Indonesia," Ibnu menerangkan.
Baca Juga: Gudang Amunisi yang Meledak Ternyata Berbatasan Langsung Dengan Permukiman
Kujan yang diberikan kepada Bilal Erdogan, bikinan Ibnu memang bukan kujang sembarangan. Dari penampilannya pun tampak kalau kujang itu istimewa. Bilah pusaka kebanggan orang Sunda itu terbuat dari pamor.
Pamor merupakan guratan terang dalam sebuah bilah akibat proses penempaan dua material logam hingga beberapa ratusan bahkan ribuan lapis. Warna yang ditimbulkan biasanya garis-garis warna hitam dan putih.
"Waktu itu cuma dikasih Rp 6 jutaan gitu. Harusnya biayanya pembuatannya aja sekitar Rp 10 jutaan, bilahnya pamor dan tentunya kujangnya nggak sama kalau kita biasa lihat yang di jalan Braga," ucapnya.
Dalam membuat keris ataupun kujang, biasanya Ibnu mematok harga mulai dari Rp 30 juta ke atas. Pernah dia berkarya membuat sebuah keris dan dihargai hingga Rp 60 juta.
Mendirikan Pijar Komunitas Menempa Indonesia
Baca Juga: Sampai ke Dealer, Toyota Calya Facelift Dibanderol Mulai Rp 144 Juta
Berawal dari pertanyaan seorang kawan yang mendatangi stand pusaka kujang dan keris milik Ibnu bersama rekannya Galih saat mengikuti acara festival Bandung Masa Kini pada 2011 lalu, menjadi ide awal terbentuknya Pijar Komunitas Menempa Indonesia.
Berita Terkait
-
Inggris Tak Mau Pulangkan Artefak Bersejarah Indonesia, Fadli Zon: Banyak di British Museum dan British Library!
-
Revitalisasi Seni Tradisional untuk Masa Depan Kebudayaan Indonesia
-
Jadi Prioritas dalam Agenda Pembangunan Nasional, Ditjen Kebudayaan Rayakan 7 Tahun Disahkannya UU Pemajuan Kebudayaan
-
Dance in Diversity Raih Penghargaan Desain Interior di Asia Pacific Property Awards
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
Terkini
-
UMKM Perhiasan Batu Alam Jangkau Pasar Internasional Berkat BRI
-
Kasus Korupsi Dana Hibah NPCI Jabar Diduga Rekayasa, Terungkap di Persidangan
-
Prestasi Mendunia dan Membanggakan: BRI Raih Euromoney Private Banking Awards 2025 di London
-
Kain Tenun Ulos Kebanggaan Indonesia Sukses Tembus Pasar Amerika Serikat Berkat Klasterkuhidupku BRI
-
Berdayakan UMKM Go Global, BRI Hadirkan Binaannya di FHA-Food & Beverage 2025 Singapura