SuaraJabar.id - Bunga langka Rafflesia Patma mekar di kawasan Kebun Raya Bogor (KRB), Kota Bogor, Jawa Barat. Bunga tersebut mekar untuk ke-14 kalinya sejak pertama kali mekar pada tahun 2010 silam.
"Ini bunga mekar ke-14 di Kebun Raya Bogor sejak tahun 2010. Kalau untuk mekarnya itu hanya bertahan 2-3 hari saja setelah itu bunganya menghitam dan mati," kata Peneliti Rafflesia Patma di Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI Sofi Mursidawati, Sabtu (14/9/2019).
Sofi menjelaskan, tumbuhan endemik daerah Pangandaran itu mulai mengalami proses mekar pada Jumat (13/9/2019). Dari total 12 knop atau bakal bunga yang ada, tiga di antaranya diperkirakan mekar beberapa minggu ke depan.
"Ini mulai proses mekarnya kemarin sore, tapi mencapai maksimal tadi subuh. Calon bunga kedua dan ketiga perkiraan dua hingga tiga minggu lagi mekar," jelasnya.
Meski demikian, Sofi mengakui mekarnya Rafflesia Patma itu tidak sempurna seperti biasanya, karena ada kelopak yang gugur. Hal tersebut disebabkan suhu udara di Bogor yang sedang panas.
"Memang keadaannya tidak sempurna, karena kemungkinan besar masalah suhu udara yang kering di Bogor saat ini. Tidak sempurnanya itu kelopak bagian kanan dan atas robek karena kemungkinan terkena cahaya matahari langsung," katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya LIPI Hendrian mengatakan pihak Kebun Raya Bogor memaksimalkan upaya dengan memperbesar populasinya melalui percobaan demi percobaan grafting untuk memperbesar jumlah kesempatan berbunga.
"Ancaman terhadap kepunahan spesies akibat aktivitas manusia sangat nyata karena rafflesia bukan komoditas komersial. Pengetahuan kehidupan spesies ini pun masih sangat terbatas," ujar Hendrian.
Secara biologis, Rafflesia Patma berevolusi dengan habitat aslinya yang mengakomodasi kehidupannya lewat berbagai faktor alam yang sangat rumit dan spesifik. Sehingga, kerusakan habitat akan memusnahkan keberadaannya secara permanen.
Baca Juga: Jika Tak Ada Halangan, Bunga Langka Ini Akan Mekar Beberapa Hari Lagi
"Dari kekhawatiran akan menyusutnya habitatnya, maka memunculkan gerakan konservasi. Salah satunya Forum Rafflesia dan Amorphophalus Indonesia (FORAMOR Indonesia) yang mewadahi peran multi-stakeholder dalam upaya konservasi Rafflesia pertama di Indonesia," katanya.
Kontributor : Rambiga
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Mandatalam Earth Run 2025: Olahraga, Konservasi, dan Kolaborasi Hijau untuk Selamatkan Bumi
-
Buruan Sikat! Saldo DANA Kaget Rp299 Ribu Menanti Lewat 4 Link Eksklusif, Jangan Sampai Ketinggalan
-
Joget Penuh Kemewahan! Viral Video Pesta Diduga Anggota PAN Ini Bikin Publik Geram
-
Bandung Diterjang Badai! Pohon Beringin Raksasa di Alun-Alun Ujung Berung Tumbang
-
Karyawan Ruko Ini Tewas Setelah 3 Hari Berjuang Melawan Luka Bakar Akibat Truk BBM Terguling