"Misalnya, saya kasih permen atau kerupuk, itu mereka sudah senang banget. Saya senang karena pemberian saya sangat dihargai, walau nilainya tidak seberapa. Kalau kami (guru) diam nanti mereka tanya, 'ibu kenapa sakit ya'," jelasnya.
Kepala SLB tipe C Pariwisata Bundaku Anggraeni Puspa Sari mengemukakan, sekolah yang dikelolanya membuka peluang bagi anak berkebutuhan khusus dari kalangan kurang mampu untuk tetap menuntut ilmu di sekolah tersebut. Bahkan, ia mengaku, pihak sekolah dan yayasan tidak memberatkan administrasi bagi para siswa kurang mampu.
"SPP di sekolah kami sebesar Rp 500 ribu per bulan. Namun, kami tidak memberatkan mereka yang tidak mampu untuk membayar secara penuh. Kami terima kadang ada yang kasih Rp 200-300 ribu per bulan," katanya.
Walau demikian, Anggareni mengaku hingga saat ini sekolah yang dikelola sejak tahun 2008 silam tersebut, belum mendapatkan bantuan anggaran. Dia memaklumi, lantaran sekolahnya belum mempunyai izin operasional dari Pemkot Bekasi.
Baca Juga: Segenggam Harapan Anak Berkebutuhan Khusus
Hingga tak heran, saat atap bangunan sekolah yang digunakan untuk kegiatan belajar mengajar tersebut roboh, pihaknya belum juga mendapat bantuan.
Meski begitu, pihak Yayasan Handani selaku pemilik SLB tipe C Pariwisata Bundaku telah mengurus izin operasionalnya ke Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat dan Kota Bekasi.
"Kami sudah mendapatkan arahan dari Disdik Kota Bekasi dan sudah dijalani untuk izin operasionalnya," ujar dia.
Namun, persoalan tersebut ternyata belum selesai. Lantaran masa kontrak lahan sekolah tersebut akan selesai di tahun 2020 mendatang.
"Terlebih SLB yang kami tempati ini masih mengontrak habis sampai April 2020. Sementara mengenai atap roboh kami akan pindah mulai Senin (21/10/2019) pekan depan ke Pos RW 11 sampai dengan Juli 2020," katanya.
Baca Juga: Atap SLB Bundaku di Bekasi Roboh, Siswa Terpaksa Belajar di Pos RW
Meski begitu, mereka optimis bisa memberikan yang terbaik bagi anak berkebutuhan khusus SLB tipe C Pariwisata Bundaku yang menyelenggarakan pendidikan dari jenjang TK hingga SMK agar kelak 'anak-anak spesial' tersebut bisa hidup mandiri di tengah masyarakat.
Kontributor : Mochamad Yacub Ardiansyah
Berita Terkait
Terpopuler
- Mengenal Klub Sassuolo yang Ajukan Tawaran Resmi Rekrut Jay Idzes
- 6 Pilihan HP RAM 12 GB Dibawah Rp2 Juta: Baterai Jumbo, Performa Ngebut Dijamin Anti Lag!
- Polemik Ijazah Jokowi Memanas: Anggota DPR Minta Pengkritik Ditangkap, Refly Harun Murka!
- 5 Pilihan Mobil Bekas Honda 3 Baris Tahun Muda, Harga Mulai Rp50 Jutaan
- 5 AC Portable Murah Harga Rp350 Ribuan untuk Kamar Kosan: Dinginnya Juara!
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Hasil RUPS LIB: Liga 1 Super League, Liga 2 Jadi Championship
-
5 Rekomendasi HP Murah Memori 256 GB Harga di Bawah 2 Juta, Terbaik Juli 2025
-
Timnas Putri Indonesia Gagal, Media Asing: PSSI Cuma Pakai Strategi Instan
-
8 Pilihan Sepatu Gunung Hoka: Cengkeraman Lebih Kuat, Mendaki Aman dan Nyaman
-
Daftar 6 Sepatu Diadora Murah untuk Pria: Buat Lari Oke, Hang Out Juga Cocok
Terkini
-
Mau Saldo DANA Gratis Rp500 Ribu? Simak Cara dan Rahasia untuk Mengklaimnya!
-
Nekat Terobos Banjir di Deltamas, Puluhan Motor dan Mobil Kandas, Arus Lalu Lintas Macet Parah
-
Solusi Cepat Saat Listrik Padam! Bayar Tagihan Pakai DANA Kaget, Ada Link Saldo Gratis Hari Ini
-
Buruan Klaim! 3 Link DANA Kaget Hari Ini, Dapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp500 Ribu!
-
Piala Presiden 2025: Polda Jabar Terjunkan 2.632 Personel, Libatkan Jibom Amankan Si Jalak Harupat